Mengapa pakai permisalan seperti itu. Bisa jadi, karena orang yang dighibah, tidak bisa memberikan konfirmasi dan penjelasan langsung kepada orang-orang menggunjingkannya. Sehingga dia seperti jasad mati yang tidak mesa melawan bahkan ketika bagian tubuhnya dimakan pelan-pelan oleh saudara-saudaranya. Seandainya dia ada di antara penggunjing, tentu dia akan melawan, minimal dapat menyatakan ketidaksetujuannya. Menggunjing, begitu buruknya, sehingga Allah menggambarkan perbuatan itu begitu menjijikkan.
5. Toleransi
Kita memiliki kedudukan yang sama. Sama-sama manusia yang dibekali dengan akal pikiran. Akal kita juga standarnya sama. Ada yang unggul ada yang jeblok. Tetapi masih dalam rentang yang rata-rata. Sehebat-hebatnya akal tidak ada yang mampu menembus dimensi ruhani. Dengan demikian kita memiliki keterbatasan yang sama.Â
Semua hasil elaborasi akal kedudukannya sama. Berpotensi benar, dan juga berpotensi salah. Dengan demikian, tidak pada tempatnya manusia saling merendahkan satu sama lain hanya karena perbedaan pendapat. Ini juga secara tegas diajarkan Allah SWT melalui Al Hujurat ini, yaitu sikap toleransi.
Syarif_Enha@Sorogenen 21, 10 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H