Orang miskin bukan untuk diperdebatkan melainkan disantuni, Sosok Mama Rifa dalam perjuangannya mempertahankan hidup merupakan catatan kecil bagi kita betapa desakan ekonomi terus mempertontonkan persaingan hidup yang makin kompleks boleh dikata kaum kaya modern versus kaum miskin, ibarat liga kemanusiaan yang tak pernah usai.Â
Fakta-fakta telah menutup rapat-rapat pintu kesalehan sosial seolah tidak lagi memberikan ruang orang-orang miskin seperti Mama Rifa untuk ikut menikmati sebagian hasil dari kompetisi itu, rasa empati, belas kasih hanya jadi penghias kalimat-kalimat Doa kemudian kita berbondong-bondong bersembunyi dibalik kata sabar, sementara Mama Rifa dan keranjang Kue-nya adalah simbol kesabarannya.
****Wassalam****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H