Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Banyak Pekerja Tidak Paham, Pentingnya Edukasi dan Digitalisasi Dana Pensiun di Indonesia

25 Desember 2024   20:53 Diperbarui: 25 Desember 2024   20:53 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sudahkah punya dana pensiun  (Sumber: Pribadi)

       Dana pensiun merupakan salah satu perencanaan keuangan yang sering kali diabaikan oleh banyak orang. Orientasi dana pensiun adalah hari tua. Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun (Pasal 134 UU No. 4/2023). Dengan demikian, dana pensiun dapat dinyatakan sebagai program yang dirancang untuk mempersiapkan keberlanjutan penghasilan saat masa pensiun atau hari tua.

       Secara umum, dana pensiun bertujuan untuk memenuhi kebutuhan finansial di masa tua, ketika seseorang tidak lagi produktif secara ekonomi. Dana pensiun memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan seseorang, terutama ketika memasuki masa pensiun. Tidak hanya sebagai jaminan penghasilan, fungsi dana pensiun juga berpengaruh terhadap perlindungan dan kenyamanan finansial. Setidaknya ada lima fungsi dana pensiun, yaitu: 1) menjamin penghasilan di masa pensiun, 2) pengelolaan investasi yang aman, 2) perlindungan terhadap risiko finansial, 4) distribusi kekayaan yang terencana, dan 5) pengurangan beban ketergantungan pada keluarga (smbci.com, 2024).

       Perwujudan dana pensiun adalak keikutsertaaan seseorang dalam program pensiun. Program Pensiun adalah setiap program yang mengupayakan Manfaat Pensiun bagi peserta (POJK No. 27/2023). Program pensiun yang ada saat ini dapat berbentuk: 1) Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) sebagai program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peratran dana pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing- masing peserta sebagai Manfaat Pensiun dan 2) Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) sebagai program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun atau Program Pensiun lain yang bukan merupakan PPIP.

       Dana pensiun dinyatakan sejumlah uang yang dikumpulkan secara bertahap selama masa kerja aktif seseorang dan digunakan sebagai sumber pendapatan ketika pensiun.  Program pensiun penting bagi pekerja karena dapat memberikan kesinambungan penghasilan di hari tua. Tanpa program pensiun, dapat dipastikan setiap pekerja tidak memiliki dana yang cukup untuk membiayai kehidupannnya sendiri. Dari sisi perusahaan, program pensiun dibutuhkan untuk membayar imbalan pasacakerja, baik akibat pekerjanya pensiun, meninggal dunia atau di-PHK (Syarif Yunus, Kompasiana.com, 2024).

       Berdasarkan uraian di atas, dapat dinyatakan dana pensiun memberikan manfaat utama kepada pekerja yang terdiri dari 1) adanya pendanaan yang pasti di masa pensiun, 2) adanya hasil investasi yang optimal selama menjadi peserta, dan 3) adanya insnetif pajak saat manfaat pensiun dibayarkan kepada peserta. Dengagn begitu, seharusnya dana pensiun menjadi pilihan pekerja dalam mempersiapkan masa pensiun yang lebih layak.

       Tapi dalam kenyataaannya, perkembangan dana pensiun di Indonesia tergolong lambat. Belum banyak pekerja di Indonesia yang memiliki dana pensiun. Angkatan kerja di Indonesia yang mencapai 152 juta pekerja, hanya 5% yang memiliki dana pensiun. Karena itu, pensiunan di Indonesia berpotensi mengalami masalah keuangan di hari tua. Selain bergantung secara ekonomi pada anak-anaknya, pensiunan di Indonesia terpaksa bekerja lagi di usia tua atau mengalami stres dan gangguan kesehatan di masa pensiun. 

       Survei membuktikan, 1 dari 2 pensiunan di Indonesia bergantung pada transferan anaknya untuk bisa membiayai kehidupannya (ADB, 2024). Literatur lainnya menyebut 7 dari 10 pensiunan di Indonesia mengalami masalah keuangan di hari tua. Survei bertajuk Future of Retirement, Bridging the Gap (HSBC, 2018) menyebutkan 9 dari 10 pekerja di Indonesia tidak siap pensiun akibat tidak tersedianya dana yang cukup untuk hari tua.

       Rendahnya kepesertaaan dana pensiun, tentus bisa disebabkan banyak hal. Selain iuran yang rendah, faktor edukasi dan ketersediaan akses digital untuk memiliki dana pensiun juga masih sangat minim. Banyak pekerja tidak tahu apa pentingnya dana pensiun?, di samping tidak adanya kemudahan akses secara digital untuk memiliki dana pensiun. Edukasi dana pensiun menjadi sangat penting. Karena dengan edukasi dapatterjadi kegiatan atau usaha menyampaikan pesan akan pentingnya dana pensiun kepada masyarakat, kelompok, atau individu dengan harapan agar pengetahuannya tentang dana pensiun dapat lebih baik (Notoatmodjo, 2010). Edukasi adalah penambahan pengetahuan dan kesadaran untuk memperolah infomasi akan manfaat dana pensiun.

       Selain itu, akses digital dana pensiun seharusnya mendapat prioritas. Karena digitalisasi merupakan proses konversi dari analog ke digital dengan menggunakan teknologi dan data digital dengan sistem pengoeprasian otomatis dan sistem terkomputerisasi.  Menurut Brennen dan Kreiss (2016), digitalisasi yaitu meningkatnya ketersediaan data digital yang dimungkinkan oleh kemajuan dalam menciptakan, mentransfer, menyimpan, dan menganalisis data digital, dan memiliki potensi untuk menyusun, membentuk, dan mempengaruhi dunia kontemporer.

       Ekonomi digital dapat didefinisikan sebagai arena virtual di mana bisnis sebenarnya dilakukan, nilai diciptakan dan dipertukarkan, transaksi terjadi dan hubungan satu lawan satu dengan menggunakan inisiatif internet sebagai media pertukaran (Hartman, 2000). Upaya pemanfaatan teknologi digital oleh masyarakat diadopsi pula pada skala yang lebih besar, banyak yang bertumpu pada teknologi digital seperti: 1) pembuatan situs resmi,  2) pembuatan aplikasi pada ponsel pintar, dan 3) penggunaan transaksi dalam jaringan (daring). Melakui akses digital, dana pensiun memungkinkan mendapat kemudahan dan kepraktisan untuk diakses banyak orang dari mana man pun dan kapanpun, di samping untuk meningkatkan daya saing dalam menghadapi pasar global yang sangat dinamis.

METODOLOGI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun