Setelah mengambil Miqot di Bir Ali Madinah dan menempuh perjalanan bus selama 6 jam, rombongan jamaah umroh Syawal Kloter 189 Alhijaz, telah merampungkan ibadah umroh (7 kali thawaf - 7 kali sai Safa - Marwa) di pukul 01.00 waktu Saudi Arabia. Â
Selain fokus ibadah sesuai rukun umroh yang dipersyaratkan, umroh juga menjadi momen berdoa secara khusyuk untuk bermunajat kepada Allah SWT. Hanya jamaah umroh yang tahu, apa yang diminta kepada sang pencipta? Seperti anak saya, Farah G. Elsyarif, sekalipun umroh ini kali ke-2 baginya. Dia pun bermunajat agar bisa memperoleh kampus tempatnya kuliah nanti sesuai keinginannya. Semoga ibadah umroh semua "tamu" Allah diterima-Nya.Â
Selain untuk mengingatkan akan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, umroh pun bisa jadi momen untuk memperbaiki hubungan dengan sesama sekaligus meraih ampunan dari Allah SWT. Khusus jamaah laki-laki, penggunaan pakaian ihram tanpa "dalaman" menjadi bukti ajaran umroh tentang pentingnya kesederhanaan dan keikhlasan dalam beribadah. Karena sejatinya, manusia memang bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa-siapa tanpa Allah.
Hari-hari berikutnya, jamaah umroh biasanya mengisi aktivitas dengan tafakur di Ka'bah atau di Masjidil Haram. Dengan melaksanakan sholat wajib dan sunah di maktab Ka'bah, berzikir dan tadarusan hingga menjalankan  umroh "badal" untuk kedua orang tua yang telah tiada.
Dengan cucuran air mata saat melihat langsung kebesaran Allah SWT, jamaah umroh pun mengais berkah untuk kebaikan bagi dirinya sendiri, keluarga, dan seluruh umat muslim. Air mata di depan Ka'bah menjadi bukti, manusia tidak ada apa-apanya tanpa Allah. Karenanya merenunglah, agar jangan ada lagi air mata di depan Ka'bah. Karena kita selalu bersama-NyaÂ
Semoga umroh kita diterima-Nya dan menjadikan kualitas ibadah lebih baik ke depannya. Salam literasi #UmrohSyawal #Baitullah #TBMLenteraPustaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H