Aku ini bukan apa-apa. Karena aku lebih sering mengemis, sering meminta tanpa banyak memberi. Aku hanya sepertinya saja, tampilannya saja. Karena yang memilikiku masih mau menutupi dosa dan aibku. Sekali lagi, aku ini bukan apa-apa.
Jadi, untuk apa aku bergaya seperti konglomerat, hanya untuk dibilang kaya. Untuk apa aku bergaya seperti profesor, hanya untuk dibilang pintar. Untuk apa aku bergaya seperti raja, hanya untuk dibilang kuasa. Dan untuk apa aku bergaya seperti dewa, hanya untuk  dibilang perkasa. Aku sama sekali tidak pantas bergaya, karena ada yang menolongku.
Aku hanya manusia biasa, pasti punya salah dan dosa. Mungkin kamu, merasa sama ssekali tidak punya salah dan dosa. Berarti aku dan kamu berbeda. Aku tetap bukan apa-apa, aku masih bukan siapa-siapa. Sementara kamu, entah siapa dan dari mana? Maka pantas, kamu membenciku!
Maka jelang tahun baru, aku katakan sekali lagi. Aku tetap bukan apa-apa, bukan siapa-siapa. Aku hanya berserah diri kepada-Nya. Sambil memanjat syukur atas segalanya, bertindak sabar atas cobaannya. Semoga tahun depan menjadi lebih baik, lebih berkah untuk menggapai ridho-Nya. Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H