Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Renungan Akhir Tahun, Katakan Aku Bukan Apa-apa

30 Desember 2023   19:35 Diperbarui: 30 Desember 2023   19:51 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku ini bukan apa-apa, aku pun tidak punya apa-apa. Aku juga bukan apa-apa, maka aku tidak pernah ada apa-apanya. Aku hanya apa adanya, hanya ikhtiar sebisanya. Karena aku tidak punya apa-apa. Toh, aku pun bukan siapa-siapa. Maka, jangan pernah berharap apapun padaku. Aku ini bukan apa-apa, bukan pula siapa-siapa. Apalagi tanpa Allah, aku tidak mampu apa-apa. Sekali lagi, aku katakan. Aku bukan apa-apa. Lalu, kenapa kamu maasih membenci aku?

Aku memang bukan apa-apa. Tidak punya apa-apa. Tidak ada yang istimewa padaku, sama sekali tidak pula berdaya. Bila kaki ini tetap melangkah, bila tangan ini tetap menggenggam. Karena itu perintah-Nya. Untuk selalu ikhtiar mengarungi kerasnya kehidupan di dunia yang fana. Maka, apa pantas aku dibenci? Bukankah aku bukan apa-apa, bukan pula siapa-siapa.

Tanpa Allah, sekali lagi aku bukan apa-apa. Aku tidak bisa apa-apa. Bila hari ini aku bisa, karena Allah memudahkan urusanku. Bila aku mampu, karena Allah yang memampukanku. Dan bila aku tahu, karena Allah memberitahuku. Jadi, tidak ada yang harus aku sombongkan. Tidak ada pula siapapun yang aku benci. Maka apapun yang aku putuskan, semua karena Allah. Karena sekali lagi, aku bukan apa-apa.

Aku ini bukan apa-apa. Maka aku sama sekali tidak pantas meng-aku-kan diri. Aku hanya merasa saja. Merassa benar, merasa pintar, merasa pandai bergaul. Merasa besar, bahkan merasa-merasa yang lainnya. Padahal aku, bukan apa-apa. Aku hanya makhluk kecil yang tidak berdaya.

Aku pun sering lupa. Sering alpa dan sok berdaya.

Aku sering mengatur diri sendiri, padahal ada yang membimbingku.

Aku sering memerintah diri sendiri, padahal ada yang menyuruhku.

Aku sering mencukupi diri sendiri, padahal ada yang memberiku.

Aku sering berkehendak sendiri, padahal ada yang menundukkanku.

Aku sering mengerjakan sendiri, padahal ada yang mempercayaiku.

Bahkan aku sering menyalahkan orang lain, padalah ada yang membenarkanku. Lalu, kenapa aku harus bertindak seperti yang punya hukum sendiri. Padahal ada yang menentukan segala hukum. Jadi, aku hanya mau bilang, Siapalah aku ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun