Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tips Masa Pensiun, Nggak Semua Anak Mau Diikutin Orangtua

11 Desember 2023   08:28 Diperbarui: 11 Desember 2023   15:00 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: BaliPost.com

Hai workers, salam sehat selalu ya. Ini hanya fakta di masa pensiun. Ternyata, nggak semua anak mau diikutin orang tua. Dan sebaliknya, nggak semua orang tua yang sudah pensiun pun mau tinggal bersama anaknya. Itu realitas yang terjadi di masyarakat. Tentu, ada banyak alasan dan pertimbangan yang mendasarinya. Jadi, nggak usah diperdebatkan.

Mungkin dulu, anak bilangnya, "Nanti, kalau Bapak sudah tua dan pensiun tingga bersama saya saja ". Ehh ternyata, setelah tiba waktunya. Si anak berkata lain dan akhirnya nggak mau diikutin orang tuanya. Tentu, jangan disalahkan anaknya. Karena tiap anak dan tiap zaman berbeda kondisi. 

Justru pesan moralnya, siapapun harus mempersiapkan hari tua dan masa pensiunnya sendiri. Selagi masih bekerja, harus berani menyiapkan masa pensiun yang nyaman. Agar tidak tergantung pada siapapun di hari tua.  

Saat hari tua tiba, masa pensiun datang. Mungkin selalu punya cerita suka dan duka. Tetap punya kebutuhan dan biaya hidup tapi gaji sudah tidak punya. Pengen tetap bergaya hidup tapi keuangan sudah tidak memadai. 

Belum lagi soal biaya kesehatan yang semakin mahal dari waku ke waktu. Plus, ditambah usia harapan hidup yang makin panjang. Tentu, semuanya punya konsekuensi. Minimal, siapapun harus mempersiapkan masa pensiunnya dengan optimal.

Usia muda, tentu tidak menjamin masa pensiun akan tetap sejahtera. Masa bekerja pun tidak menjamin seseorang bisa nyaman di hari tua. Apalagi bila tidak menyiapkan masa pensiun sejak dini. Tidak mau menabung atau menyisihkan sebagin gaji untuk hari tua. 

Maka penting hari ini, mengajak para pekerja untuk mengumpulkan uang melalui dana pensiun. Untuk hari tua yang nyaman, untuk masa pensiun yang Sejahtera sehingga mampu mempertahankan standar gaya hidup di hari tua, saat tidak bekerja lagi.

Suka tidak suka, menjelang pensiun, siapapun setidaknya harus menata kembali :urusan keuangan" pribadi. Harus berani mengambil keputussan keuangan yang didesikasikan untuk masa pensiun. Karena cepat atau lambat, masa pensiun pasti tiba.

Untuk itu, mulailah di masa bekerja untuk 1)) menghindari utang yang berjangka panjang sehingga di masa pensiun masih punya utang, 2) menjauhi gaya hidup yang hedonis dan konsumtif, dan 3) jangan membuang waktu untuk mulai menabung untuk hari tua. Karena masa pensiun, kalau bukan kita mau siapa lagi yang peduli?

Hari ini, faktanya 7 dari 10 pensiunan mengalami masalah keuangan. Bahkan 70% dari pensiunan sangat bergantung kondisi keuangan dari anak-anaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun