Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Susahnya Berkiprah Tingkatkan Minat Baca di Taman Bacaan

7 April 2023   09:33 Diperbarui: 7 April 2023   09:46 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Bila ada orang yang berpikir buruk atau bertindak jahat kepada taman bacaan ya biarkan saja. Memang nyata kok, taman bacaan sulit terhindar dari fitnah, gibah atau gosip. Apalagi buat orang-orang yang benci dan iri. Jadi, sabar saja dan cukup berkata "laa hawla wa la quwwata illa billah". Toh, taman bacaan tidak pernah minta-minta pada orang-orang jahat itu. Tidak pernah pula minta bantuan mereka. Apalagi di TBM Lentera Pustaka di bulan puasa begini. Tiap Sabtu melakukan khataman Al Quran, menyediakan takjil, bahkan jadi tempat berbuka puasa pada wali baca dan relawan. Itu semua fakta dan pasti orang-orang jahat "menutup mata" dari perbuatan-perbuatan yang baik. Apalagi mau dan bersedia menjadikan rumah dan tanah seluas 310meter persegi yang dimiliki di kaki Gunung Salak Bogor untuk taman bacaan masyarakat. Siapa yang mau dan berani begitu? Bila belum kelar pada dirinya sendiri.

Selagi niatnya baik dan ikhtiar yang bagus, taman bacaan jalani saja. Tetap istikomah, sabar, dan hanya berserah kepada Allah SWT. Insya Allah pengorbanan dan gandrung pada perbuatan baik itu pasti berbanding lurus dengan kesehata, rezeki, dan berhak yang kita terima kok. Lagi pula, niat baik itu tidak dapat dikotori atau dipalsukan. Karena letaknya di hati, sangat butuh akhlak dan perilaku baik yang nyata. Sambil mengencangkan doa tanpa henti. Karena taman bacaan, sejatinya hanya dibeking-in Allah SWT. Memohona kepada Allah Yang Maha Kaya.

Sebagai pegiat literasi dan pendiri taman bacaan, saya hanya berlindung dari pemikiran buruk siapapun. Mereka yang berpikir yang mengejar dan mencari untung di dunia daripada ikhtiar baik meraih akhirat yang dikerjakan di taman bacaan. Toh, siapapun yang berniat dan berprasangka buruk pada kebaikan di taman bacaan pasti akan terpuruk. Maka jangan pernah "melawan" penguasa langit dan bumi. Karena kita dan siapapun cuma hamba. Bahwa di dunia ini hanya jadi pesuruh dan melakukan apa yang disuruh-Nya.

Bila taman bacaan sudah jadi jalan hidup, lakukan saja dengan baik. Sambil tetap sabar dan ikhlas menjalaninya. Sabar dan ikhlas itu pula sebenarnya pelajaran penting dari ibadah puasa yang kita lakukan. Sambil terus memperbaiki diri dalam segala keadaan. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun