Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cara Beda Kelola Taman Bacaan, Apa Kata Kuncinya?

2 April 2023   21:03 Diperbarui: 2 April 2023   21:35 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti di bulan puasa tahun 2023 ini, TBM Lentera Pustaka pun menggelar "Ngabubu-Read Ramadan Ceria" dengan menggelar khataman Al Quran setiap Sabtu, di sampung menyediakan takjil berbuka puasa. Anak-anak pembaca aktif lebih difokuskan untuk tadarusan selama sebulan penuh hingga mampu khatam Al Quran seminggu sekali. Melalui Ngabubu-Read, TBM lebtera Pustaka pun memberikan santunan kepada anak-anak yatim binaan, jompo binaan, para janda, dan kaum ibu buta huruf. Di samping memberikan "uang ketupat" kepada setiap anak pembaca aktif dan orang tuanya. Sebagai saluran zakat mal dan sedekah pendiri TBM Lentera Pustaka bersama teman-temannya yang peduli.

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

 "Semua orang tahu, mengelola taman bacaan memang tidak mudah. Maka kami di TBM Lentera Pustaka selalu menghadirkan cara beda untuk menghidupkan taman bacaan. Melalui event bulanan, salam literasi, doa literasi, senam literasi, bahkan menjadi laboratorium literasi finansial dan digital perusahaan dan komunitas. Melalui TBM Edutainment, kami menerapkan model tata kelola dan pengembangan taman bacaan yang berbasis edukasi dan entertainmet" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka  di Bogor (2/4/2023).

Kreativitas adalah kata kunci tata kelola taman bacaan. Soal anak-anak yang membaca, koleksi buku bacaan, biaya operasional, program literasi, wali baca dan relawan, biaya operasional, kendala sosial, fasilitas taman bacaan, kolaborasi dengan siapa?, komitmen dan konsistensi, dan apapun yang terjadi di taman bacaan. Di taman bacaan, 90% persoalan dapat diselesaikan dengan kreativitas pengelolanya. Maka taman bacaan terllau muda "mati suri" ketika kreativitas terbelenggu atau tidak ada di taman bacaan.

Dan satu lagi, siapapun yang mau berkiprah di taman bacaan. Harus punya siakp pantang menyerah dan ikhlas dalam menekuninya. Karena taman bacaan adalah jalan sunyi pengabdian dan kepedulian yang tertumpahkan tanpa henti sepanjang masa. Untuk mengubah niat baik jadi aksi nyata.  Di taman bacaan, siapapun tidak butuh uang untuk berada di dalamnya tapi hanya butuh hati untuk menjalankannya. 

Toh, apapun kebaikan yang dikerjakan di taman bacaan tidak akan pernah sia-sia di kemudian hari. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun