Jangan sampai taman bacaan menambah kegalauan anak-anak atau masyarakat. Tadinya sudah punya "harapan" dengan berdirinya taman bacaan di suatu daerah. Tapi akhirnya "mati" karena komitmen dan konsistensi pendiri atau pengelola taman bacaannya yang bermasalah. Taman bacaan jangan sampai bertindak "pemberi harapan palsu" alias PHP.
Taman bacaan adalah jalan sunyi pengabdian. Memang tidak mudah mendirikan taman bacaan. Banyak sisik melik yang dapat membuat frustrasi. Tidak ada uangnya, soal perizinan, mencari buku bacaan yang sulit, anak-anak yang mau membaca sedikit, bahkan akhirnya si pendiri tidak punya waktu untuk mengurus taman bacaannya. Jadi, untuk apa mendirikan taman bacaan? Bila tidak siap mental, pikiran, tenaga, dan waktu!
Nah sekarang, bagaimana cara mendirikan taman bacaan masyarakat (TBM)?
Mendirikan taman bacaan bukan hanya sal tempat, bukan pula sebatas idealisme yang dipikirnya pendirinya. Mengacu pada pengalaman dan aktivitas yang dijalani TBM Lentera Pustaka selama ini, berikut 8 tips yang bisa dan patut menjadi perhatian terkait dengan pendirian taman bacaan masyarakat.Â
Taman bacaan adalah proses, maka untuk mendirikan taman bacaan pun butuh proses. Tidak bisa asal jadi, tanpa konsep yang jelas. Untuk apa dan mau ke mana taman bacaanya?
Karena itu, setidaknya ada 8 (delapan) tahapan yang bisa dilakukan untuk mendirikan taman bacaan. Kedelapan inilah yang dilakukan TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor saat mendirikan taman bacaan, 5 tahun lalu, yaitu:
 1. Lakukan riset kecil dan studi kelayakan demografi.Â
Data dan fakta kenapa taman bacaan harus berdiri di suatu daerah itu sangat penting. Maka lakukan riset kecil dan studi kelayakan demografi, Agar pendirian taman bacaan punya "alasan kuat".Â
Riset dan studi kelayakan ini untuk mengetahui: a) apakah ada anak-anak yang mau membaca, b) apakah warga sekitar mendukung adanya taman bacaan, dan c) apakah ada minat baca di wilayah tersebut?
2. Tentukan tempat, nama taman bacaan, bikin rak buku, dan fasilitas yang diperlukan.Â
Setelah point 1 jawabnya "ada", maka mulailah tentukan tempat atau lokasi taman bacaan di mana? Di rumah sendiri, di pos ronda, di halaman, atau di fasilitas umum warga?Â