Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Taman Bacaan Lentera Pustaka Hadirkan Tokoh Penting, Untuk Apa?

2 November 2021   07:18 Diperbarui: 2 November 2021   07:23 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Hadirnya tokoh penting di taman bacaan adalah "energi baru" gerakan literasi. Sebagai penyemanngat komitmen dan konsistensi pegiat literasi di mana pun. Agar aktivitas literasi dan taman bacaan dapat dipromosikan langusng ke tokoh penting.

Seperti yang dilakukan TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Siapa sangka, setelah empat tahun berdiri, kini TBM Lentera Pustaka telah menjalankan 12 program literasi, yaitu: 

1) TABA (Taman BAcaan) dengan 160 anak pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, tamansariu, Sukajaya), 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 9 warga belajar buta huruf, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) yang diikuti 26 anak usia PAUD, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo, 6) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel, 7) KOPERASI LENTERA dengan 28 ibu-ibu sebagai koperasi simpan pinjam untuk mengatasi soal rentenir dan utang berbunga tingg, 8) DonBuk (Donasi Buku) untuk menerima dan menyalurkan buku bacaan, 9) RABU (RAjin menaBUng) karena semua anak punya celengan, 10) LITDIG (LITerasi DIGital) seminggu sekali setiap anak, dan 11) LITFIN (LITerasi FINansial), dan 12) LIterasi aDAB (LIDAB) yang mengajarkan akhlak dan adab anak-anak. Kian lengkap lagi, TBM Lentera Pustaka pun terpilih 1 dari 30 TBM di Indonesia yang menggelar program "Kampung Literasi 2021" dari Direktorat PMPK Kemdikbud RI dan Forum TBM. Menyusul prestasi sebagai peraih "31 Wonderful People tahun 2021" kategori Pegiat Literasi dan Pendiri Taman Bacaan dari Guardian Indonesia.  

Seperti kata Bima Arya Sugiarto di TBM Lentera Pustaka yang memberi nasihat literasi "buku adalah jendela dunia, memperluas cakrawala menuju cita-cita". Maka hadirkan tokoh penting di tama bacaan. Sebagai realisasi pikiran besar pegiat literasi. Karena jika taman bacaan berpikir terlalu kecil, maka perubahan menuju masyarakat literat pun sulit dilakukan. 

Sungguh, penghargaan tertinggi dari taman bacaan bukan pada apa yang dihasilkan.  Melainkan pada keberanian menghadirkan tokoh penting di taman bacaan, tentang bagaimana pegiat literasi dapat berkembang karenanya. Literat itu perbuatan bukan ocehan. Salam literasi. #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #PegiatLiterasi #KampungLiterasiSukaluyu

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun