Seiring dinamika peradaban manusia. Literasi pun ber-evolusi sesuai dengan tantangan zaman. Literasi sudah mengalami perluasan makna yang penting.Â
Yaitu menyangkut "kompetensi dan kecakapan hidup" dalam berbagai sektor kehidupan manusia. Literasi yang merasuk pada praktik pendidikan, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan teknologi.Â
Karenanya, Education Development Center (EDC) menyebut literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan skills yang dimiliki dalam hidupnya, lebih dari sekadar kemampuan baca tulis.
Saya pun meng-iya-kan. Bahwa literasi punya dua kata kunci: 1) kesadaran belajar dan 2) memahami realitas. Maka basis dari gerakan literasi adalah adanya kesadaran belajar dan kemampuan memahami realitas kehidupan.Â
Dna berujung pada keberanian mentransformasikan ke dalam perilaku nyata yang lebih baik. Untuk itu, seseorang dapat dikatakan literat bila memiliki 5 (lima) perilaku nyata yang kompeten yaitu: 1) memahami, 2) melibatkan, 3) menggunakan, 4) menganalisis, dan 5) mentransformasi. Sehingga literat adalah sebuah proses, untuk kompeten dan cakap.
Jadi, literasi adalah sebuah kompetensi dan kecakapan seseorang dalam menyeimbangkan pikiran dan perilaku, mampu adaptasi terhadap perubahan, dan yang terpenting mampu memecahkan masalah sesuai realitas yang ada. Salam literasi. #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka #KampungLiterasiSukaluyu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI