Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bos, Apa Itu Literasi?

30 September 2021   06:26 Diperbarui: 30 September 2021   06:35 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Seiring dinamika peradaban manusia. Literasi pun ber-evolusi sesuai dengan tantangan zaman. Literasi sudah mengalami perluasan makna yang penting. 

Yaitu menyangkut "kompetensi dan kecakapan hidup" dalam berbagai sektor kehidupan manusia. Literasi yang merasuk pada praktik pendidikan, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan teknologi. 

Karenanya, Education Development Center (EDC) menyebut literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan skills yang dimiliki dalam hidupnya, lebih dari sekadar kemampuan baca tulis.

Saya pun meng-iya-kan. Bahwa literasi punya dua kata kunci: 1) kesadaran belajar dan 2) memahami realitas. Maka basis dari gerakan literasi adalah adanya kesadaran belajar dan kemampuan memahami realitas kehidupan. 

Dna berujung pada keberanian mentransformasikan ke dalam perilaku nyata yang lebih baik. Untuk itu, seseorang dapat dikatakan literat bila memiliki 5 (lima) perilaku nyata yang kompeten yaitu: 1) memahami, 2) melibatkan, 3) menggunakan, 4) menganalisis, dan 5) mentransformasi. Sehingga literat adalah sebuah proses, untuk kompeten dan cakap.

Jadi, literasi adalah sebuah kompetensi dan kecakapan seseorang dalam menyeimbangkan pikiran dan perilaku, mampu adaptasi terhadap perubahan, dan yang terpenting mampu memecahkan masalah sesuai realitas yang ada. Salam literasi. #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka #KampungLiterasiSukaluyu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun