Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selamat Jalan Pensiunan Tentara yang Lurus, In Memoriam A Lotang Yunus

11 Juni 2021   10:31 Diperbarui: 11 Juni 2021   10:33 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup dengan lurus, tentu bukan milik penisunan tentara. Tapi milik dan harus dilakukan semua orang. Lurus untuk tetap menjadi orang baik dan menebar kebaikan. Hidup lurus, boleh dibilang "karakter langka di masa kini".

Bapak, begitu saya memanggilnya. Ia jadi sosok penting bagi saya dan adik-adik. Saat menghembuskan nafas terakhir, air mata terus-menerus bercucuran. Bukan karena tidak ikhlas. Tapi karena "kepergiannya" begitu mudah, sama sekali tidak terduga. Sedang tiduran di kursi tamu lalu meninggal dunia. Semoga Bapak ALY husnul khotimah, duterima alam ibadahnya dan diampuni segala dosa dan salahnya, amiin. ALY hidup dengan lurus, walau bukan ustaz atau kyai. Dia hanya pensiunan tentara dan sosok ayah yang luar biasa.

 

Selamat jalan Bapak. Kami ikhlas melepas bapak pergi. 

Dari terurai kaku di ruang tamu rumah, dingajikan, dimandikan, dikafani, dibopong ke masjid dan ke kubur, disholatkan dengan jemaah banyak dan diimami anak sulungnya, hingga dikuburkan di satu liang lahat dengan istrinya, almarhumah Ibunda Tati Raenawaty. Jasad pensiunan tentara yang lurus dan paripurna di akhir hanyatnya. Karena dia selalu bilang, saya ingin mati di rumah ini dan dikubur dekat istri saya ...". Kata-kata itu yang selalu diulang beliau semasa hidup.

Selamat jalan pensiunan tentara yang lurus. Semua itu karena cinta dan kebaikan yang ditebarkan. Hanya hidup lurus yang membimbing kita dengan jalannya menuju surga. Dan itu, saya belajar banyak dari sosok Ambo Lotang Yunus, sang prajurit teladan. Selamat jalan Bapak ... #InMemoriamLotangYunus #AmboLotangYunus #PenisunTentaraLurus #SangPrajuritTeladan #SelamatJalanPakLotang

Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun