Adalah Ivan Illich, filosof pendidikan yang menegaskan. Bahwa institusi institusi pendidikan bukan sebuah komoditas. Maka kampus bukanlah pabrik yang mengolah "bahan baku" mahasiswa, lalu mengubahnya menjadi "produk" pekerja. Pendidikan bukanlah wadah yang memberi janji kepada seorang mahasiswa pasti mendapatkan sukses dan terjamin hidupnya. Tapi pendidikan adalah proses untuk menemukan jati diri dan sanggup "bertahan hidup" dalam setiap keadaan dengan karakter yang kokoh dan keteladanan yang dimilikinya. Proses belajar untuk menjawab setiap tantangan dan perubahan zaman yang tidak terbatas hanya di ruang kelas, deschooling society.
Belajar adalah sebuah sejarah. Maka belajar pun bersifat dinamis, tidak statis. Persis seperti bumi tempat berpijak manusia pun akan mengulang sejarahnya hingga kiamat tiba nantinya. Manusia di masa tuanya pun akan mengulang sejarah masa kecilnya. Seperti kata Heraclitus "panta rei", tidak ada yang tidak berubah. Semua sisi kehidupan pasti bergerak dan berubah. Tinggal masalahnya, mampu atau tidak kita menyikapi perubahan dan tetap realistis dalam menerima keadaan.
Maka Dies Natalis ke-17 Unindra, sangat layak disematkan predikat "Kampus Rujukan Menuju Panutan". Sebuah kampus yang dapat menjadi acuan pembelajaran hingga berujung keteladanan. Baik dalam pikiran, sikap, dan perilaku. Untuk selalu istiqomah dalam mencerdaskan anak bangsa.
Terima kasih Unindra telah menjadi bagian dalam perjalanan dalam setiap langkah kehidupan anak manusia. Semoga maju terus dan jaya selalu sambil tetap bersyukur dengan ikhlas dan tulus. Â #DiesNatalis17Unindra #UnindraKeren
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H