Belajar baca tulis. Belajar apapun harus ada interaksi. Ada yang belajar, ada yang mengajar. Begitulah seharusnya. Maka tradisi baca atau gerakan literasi apapun, harus turun langsung ke lapangan. Literasi sama sekali tidak bisa dibahas di belakang meja. Atau dirumuskan melalui seminar dan diskusi yang keren. Tapi tanpa aksi nyata. Literasi adalah perbuatan, bukan sekadar pemikiran atau perkataan.
Maka ibu-ibu, Selagi ibu-ibu masih mau belajar. Selagi saya masih mau mengajar. Lalu, mengapa kita harus peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain?
Biarkan orang lain mau omong apa tentang kita. Karena dalam hidup, ada hal-hal yang bisa kita kendalikan. Tapi pastinya, lebih banyak hal-hal yang di luar kendali kita. Kita sama sekali tidak bisa mengontrol pikiran dan perkataan orang lain.
Jadi Bu, tetaplah belajar sepenuh hati. Jangan buang waktu untuk yang tidak perlu. Jangan berharap tepukan tangan orang lain. Hiduplah dengan cara-cara yang baik. Karena apa yang dipikirkan orang lain adalah bukan urusan kita. Paham Bu?
Mari kita lanjutkan Bu ... b-a = ba c-a = ca .... Baca #TBMLenteraPustaka #GeberBura #PegiatLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H