Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tanya Dong Kak, Emang Pramuka Tangguh? (Renungan Hari Pramuka)

14 Agustus 2020   14:26 Diperbarui: 14 Agustus 2020   15:09 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi

Setahu aku ya Kak. Pramuka itu jiwa. Bukan hanya raga dan penampilan semata.

Makanya dulu, aku sering kemah, sering kemping atau jambore. Biar jiwa aku terlatih, di segala medan di segala keadaan. Bahkan ada seniora aku yang bilang "Pramuka itu dilarang pengen menang sendiri sambil mengalahkan orang lain". Pramuka katanya, tidak boleh berkuasa dengan cara menguasai orang lain. Dan tidak boleh kuat sambil melemahkan yang lain. Ihhh, Pramuka keren banget sih Kak.

Kak, Pramuka itu katanya. Tidak boleh "gampang kagum dan cepat heran". Karena semua ada prosesnya, ada waktunya. Tugas Pramuka hanya ikhtiar sambil berdoa. Selebihnya Tuhan Yang Maha Esa yang bekerja. Makanya, aku kasih tahu teman-teman. Bila mau jadi Pramuka harus demokratis, gentle, dan selalu semangat membangun bangsa. Pramuka harus berani berkarya. Artinya, melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah. Bukan malah mengeluhkan masalah. Kalau mengeluh terus, kapan masalahnya selesai ya Kak?

Satu lagi Kak. Kakak ingat gak waktu latihan Pramuka.

Kita dijarain bikin "tandu" dari bambo dan tali. Untuk mengangkat orang sakit, untuk menolong teman yang celaka. Mungkin kalau sekarang, mengangkat tandu sudah langka ya Kak. Apalagi bikin tandu untuk membantu orang lain. Ngangkat tidak mau, bikin tidak mau. Jadinya maunya apa ya Kak? Pantas juga, sekarang ya Kak. Orang miskin cari makan sendiri di jalanan. Orang sakit pergi sendiri ke rumah sakit. Mungkin karena sudah tidak banyak yang mau bantu, apalagi menolong. 

Aseli Kak, Pramuka itu keren. Karena Pramuka itu tidak bisa apa-apa bila sendirian. Pramuka harus bergotmg-royong, dan berbuat bersama-sama. Pramuka pun harus ada di tengah lingkungannya. Biar bermanfaat buat orang lain, buat masyarakatnya atau bangsanya.

Jadi Kak, aku mau bilang, Pramuka itu jiwa bukan raga. Apalagi cuma seragam doang.

Aku tahu kok. Biar di era digital, di era revolusi industri kata orang-orang pintar itu. Satu hal yang aku ingat. Pramuka itu dari dulu sampai sekarang. Tidak bakal berubah. Pramuka tetap gemar berbuat baik dan membangun "kemaslahatan" untuk orang banyak. Tangguh dan pantang menyerah dalam kondisi apapun, itulah jiwa Pramuka.

Oke Kak, Selamat Hari Pramuka ya. Salam Pramuka. #SelamatHariPramuka #PrajaMudaKarana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun