Maka sebagai ikatan alumni, ILUNI 30 harus tetap fokus pada ikhtiar menjadikan misi sebagai eksekusi. Setidaknya ada 3 (tiga) orientasi yang harus diciptakan sebuah ikatan alumni:
1. Ikatan Alumni yang tak usang oleh waktu, yang tidak mengenal fanatisme kelompok, angkatan atau usia sekalipun. Memang sulit, tapi kegagalan banyak ikatan alumni karena terlalu banyak dikotomi di antara anggotanya. Inilah PR besar yang perlu kita cari "jalan tengah".
2. Ikatan Alumni harus mencerahkan, komit membangun tradisi untuk "bersinergi nyata" bukan sekedar kangen-kangenan dan nostalgia. Mencerahkan bagi para alumninya, bagi sekolahnya, dan jika perlu untuk adik-adik di SMA-nya yang sedang belajar.
3. Ikatan Alumni pun harus realistis, tidak berlebihan dalam "bermimpi". Jangan terlalu banyak yang dimau, di samping jangan ada kepentingan orang per orang yang dominan. Semuanya harus didasari pada realitas. Apa adanya bukan ada apanya. Realistis dalam melihat dinamika zaman, realistis dalam organisasi, dan realistis dalam mengatur waktu.
Ketiga dasar itu yang menurut saya dapat membuat ikatan aluni di manapun akan memiliki "daya guna" yang lebih tinggi. Mungkin, tulisan ini bisa jadi "bahan renungan" bersama para alumni, khususnya ILUNI 30. Agar tetap mampu wujudkan misi menjadi eksekusi. Dan menjadikan ikatan alumni bukan laan obrolan tapi pengabdian.
Surat terbuka ini hanya pesan. Agar kita tidak terbuai pada seremoni semata. Tapi tetapfokus pada substansi. Maka "bersinergilah dan lakukan yang terbaik atas apa yang bisa dilakukan". Karena di dalamnya ada pengabdian yang tidak ternilai harganya. Dan ketahuilah, sebaik-baik visi-misi itu baru sebatas mimpi; tanpa aksi tetap hanya ilusi. Maka jadikan misi sebagai eksekusi ... tabik #ILUNI30 #IkatanAlumni
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H