Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jadikan Misi sebagai Eksekusi, Surat Terbuka untuk ILUNI 30

8 Juli 2020   22:05 Diperbarui: 8 Juli 2020   22:06 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: SMAN 30 Jakarta

Maka sebagai ikatan alumni, ILUNI 30 harus tetap fokus pada ikhtiar menjadikan misi sebagai eksekusi. Setidaknya ada 3 (tiga) orientasi yang harus diciptakan sebuah ikatan alumni:

1. Ikatan Alumni yang tak usang oleh waktu, yang tidak mengenal fanatisme kelompok, angkatan atau usia sekalipun. Memang sulit, tapi kegagalan banyak ikatan alumni karena terlalu banyak dikotomi di antara anggotanya. Inilah PR besar yang perlu kita cari "jalan tengah".

2. Ikatan Alumni harus mencerahkan, komit membangun tradisi untuk "bersinergi nyata" bukan sekedar kangen-kangenan dan nostalgia. Mencerahkan bagi para alumninya, bagi sekolahnya, dan jika perlu untuk adik-adik di SMA-nya yang sedang belajar.

3. Ikatan Alumni pun harus realistis, tidak berlebihan dalam "bermimpi". Jangan terlalu banyak yang dimau, di samping jangan ada kepentingan orang per orang yang dominan. Semuanya harus didasari pada realitas. Apa adanya bukan ada apanya. Realistis dalam melihat dinamika zaman, realistis dalam organisasi, dan realistis dalam mengatur waktu.

Ketiga dasar itu yang menurut saya dapat membuat ikatan aluni di manapun akan memiliki "daya guna" yang lebih tinggi. Mungkin, tulisan ini bisa jadi "bahan renungan" bersama para alumni, khususnya ILUNI 30. Agar tetap mampu wujudkan misi menjadi eksekusi. Dan menjadikan ikatan alumni bukan laan obrolan tapi pengabdian.

Surat terbuka ini hanya pesan. Agar kita tidak terbuai pada seremoni semata. Tapi tetapfokus pada substansi. Maka "bersinergilah dan lakukan yang terbaik atas apa yang bisa dilakukan". Karena di dalamnya ada pengabdian yang tidak ternilai harganya. Dan ketahuilah, sebaik-baik visi-misi itu baru sebatas mimpi; tanpa aksi tetap hanya ilusi. Maka jadikan misi sebagai eksekusi ... tabik #ILUNI30 #IkatanAlumni

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun