Karena saya punya pilihan; mau patuh atau tidak patuh. Sekalipun masih ada saudara saya yang "tidak punya pilihan" dan terpaksa harus keluar rumah demi sesuap nasi. Semua itu harus disadari, dan makin menyadarkan kita bersama.
Kadang kita sering lupa. Cinta itu tidak pernah menciptakan pernikahan. Tapi pernikahan yang sadar, itulah yang menciptakan cinta. Maka yang sama, kesadaran dalam bernegara dan berharmoni itulah yang menciptakan kesehatan, keselamatan bersama.
Virus corona memberi satu pelajaran. Tentang sadar, tentang kesadaran. Bahwa hidup gak bisa hanya bersandar pada logika atau otak. Tapi harus diimbangi dengan hati nurani, bahkan etika. Bila berani membenci, maka harus berani pula menyukai. Berani bilang buruk, maka harus berani pula bilang baik.
Sadar. Karena seorang alim itu makin punya banyak ilmu. Semakin sadar akan luasnya ilmu Allah SWT. Makin sadar, manusia sehebat apapun tetap bukan apa-apa saat diterpa cobaan. Makin tambah usia pun harus makin tambah manfaatnya buat orang lain. Karena semua ada dalam genggaman-Nya ... tabikk #BudayaLiterasi #LawanVirusCorona
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H