Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kepusingan Mahasiswa dan Kampus Akibat Wabah Virus Corona

3 April 2020   22:09 Diperbarui: 3 April 2020   22:25 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi sebagai insan akademis, tentu solusi terbaik pasti sudah disiapkan oleh kampus masing-masing. Dan semua berjalan sesuai dengan acuan yang ditetapkan. Karena itu mahasiswa, dosen dan kalangan perguruan tinggi tidak akan menyerah. Apapun alasannya, tradisi akademik harus tetap tegak berdiri di kampus. Hanya saja, wabah virus corona ini akan sangat dikenang sepanjang masa.

ngajar-5e875488097f3609843ea802.jpeg
ngajar-5e875488097f3609843ea802.jpeg
Apa hikmahnya bagi mahasiswa dan perguruan tinggi?

Hikmah terbesar adalah ilmu dan pengetahuan itu tidak ada yang aneh, tidak ada yang stagnan. Ilmu selalu berdinamika. Selalu ada yang baru. Maka mahasiswa dan perguruan tinggi "ditantang" oleh wabah virus corona. Untuk lebih inovatif dan kreatif, bukan sebaliknya. 

Bayangkan di Indonesia saat ini, ada 8,2 juta mahasiswa dan hamoir 300.000 dosen yang terhimpun dalam 4.670 kampus atau perguruan tinggi. Maka potensi besar untuk lebih bisa memajukan bangsa Indonesia ada di pundak mereka. Bahkan penelitian untuk "mencari obat" wabah virus corona pun harusnya lahir dari kampus.

Hikmah lainnya, wabah virus corona inilah momentum untuk "berpikir jernih" tentang kebijakan "Merdeka Belajar - Kampus Merdeka" cetusan Mendikbud Nadiem Makarim. Sebuah perubahan paradigma pendidikan yang fundamental. Agar kampus menjadi lebih otonom dengan kultur pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan fleksibel. Bahwa setiap setiap perguruan tinggi punya kebebasan untuk meramu kurikulum sesuai dengan visi dan misi-nya. Tidak lagi terbelenggu oleh kurikulum yang kaku, yang tidak asyik dan kurang menyenangkan.

Hingga suatu saat nanti, kuliah atau belajar jadi kegiatan yang asyik dan menyenangkan. Bukan beban untuk siapapun dan atas alasan apapun. Semoga wabah virus corona segera "diwisuda" dari bumi Indonesia. Agar mahasiswa dan perguruan tinggi bisa normal kembali. Untuk anak bangsa yang lebihbaik lagi ke depannya... #BudayaLiterasi #WabahVirusCorona

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun