Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Banjir, Kenapa Harus Marah?

5 Januari 2020   08:40 Diperbarui: 5 Januari 2020   08:57 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak mudah memang meredam kemarahan. Tidak mudah memang untuk tidak marah. Apalagi agamanya beda, pilihan politiknya tidak sama. Asal tidak suka, apa saja marah. Asal beda, selalu marah lalu berbantah-bantahan Seperti urusan banjir. Malah pilih "atur air: bukan "atu" orang". Kita lupa, marah itu sakit. Tidak marah itu sehat.

Sudahlah, jangan marah-marah. Marah pun tidak perlu diperpanjang. Tidak ada manfaatnya marah. Kenapa marah? Bila kita belum tentu lebih baik dari orang yang kita marahi. Dan yang mengerikan, marah dan kemarahan itu awal rusaknya keimanan manusia. 

Ketahuilah, siapapun tidak akan pernah punya waktu untuk berbuat kebaikan; bila selalu marah atau mengeluh... #LiterasiMarah #PegiatLiterasi

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun