Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ultah ke-2, TBM Lentera Pustaka Optimis Bangun Tradisi Baca Anak

5 November 2019   23:50 Diperbarui: 5 November 2019   23:52 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari garasi rumah, TBM Lentera Pustaka kini telah menjadi sentra pembelajaran informal anak-anak usia sekolah dan masyarakat. Selain mengajarkan adab kepada anak-anak, TBM Lentera Pustaka pun mengusung motto #BacaBukanMaen. 

Agar anak-anak tidak melulu bermain sepulang sekolah. Tapi mau dan terbiasa untuk membaca di taman bacaan. Demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi anak-anak usia sekolah. 

Anak-anak yang tidak "tergilas" media sosial (Literasi Media Sosial TV Parlemen -- 17 Okt 2019) bahkan tidak perlu terlibat urusan politik yang membingungkan (Literasi Politik TV Parlemen, 22 Oktober 2019). Agar tercipta masyarakat yang literat dalam berbagai bidang kehidupan.

dokpri
dokpri
Lalu, apa yang akan dilakukan TBM lentera Pustaka ke depan?

Tidak muluk-muluk. TBM Lentera Pustaka hanya ingin tetap konsisten meningkatkan tradisi baca dan budaya literasi anak-anak usia sekolah dan memberantas buta huruf kaum ibu. TBM Lentera Pustaka bertekad menjadi taman bacaan sebagai tempat yang menyenangkan bagi anak-anak. 

Karena itu, TBM Lentera Pustaka kini sedang mewujudkan "Kebun Baca Lentera" sebagai tempat nyaman membaca di kebun, di samping bertekad mewujudkan "motor baca" yang siap keliling ke kampung-kampung dalam menularkan tradisi baca dan budaya literasi anak-anak yang selama ini belum mendapat akses bacaan. Tentu, semua niat baik tersebut membutuhkan partisipasi korporasi, donator, dan relawan agar bisa terealisasi.

TBM Lentera Pustaka pun kini telah menjadi rujukan kegiatan literasi di Indonesia. Seperti menjadi narasumber Majalah Kartini tentang "Pentingnya Literasi Dalam Memilih Buku Bacaan Di Tengah Gelombang Buku Impor" No. 2497 edisi Agustus 2019 dan narasumber "Motivasi Anak Membaca" Harian Jawa Pos -- Januari 2018. Komitmen dan konsistensi kegiatan membaca inilah yang menjadikan Pendiri TBM Lentera Pustaka, Syarifudin Yunus meraih UNJ Award 2017 bidang Pengabdian Masyarakat.

Maka TBM Lentera Pustaka pun mengajak seluruh pihak untuk lebih peduli terhadap tradisi baca dan budaya literasi anak-anak usia sekolah. Agar mereka tidak tergilas oleh gempuran teknologi dan era digital yang kian mengungkung hidup manusia.

Dan yang paling penting. Taman bacaan pun harus mampu menjadi tempat menyenangkan bagi semu kalangan, di samping menjadi "lading amal" bagi semua orang. Karena kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau tidak sekarang , kapan lagi? Tegakkan terus tradisi baca dan budaya literasi ... AYO KITA MEMBACA #TBMLenteraPustaka #BudayaLiterasi #BacaBukanMaen

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun