Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

3 Problematika Buta Aksara, Kamuflase Masyarakat Literat

9 September 2019   07:03 Diperbarui: 9 September 2019   07:06 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlepas dari program keaksaraan yang sudah dijalankan selama ini. Setidaknya, ada 3 (tiga) problematika yang mengungkung keaksaraan penduduk Indonesia.

Pertama, tidak akuratnya data penyandang buta aksara di Indonesia. Karena faktanya, di daerah-daerah yang tidak jauh dari Jakarta pun masih ada warga yang buta aksara. Ada wilayah spasial yang harus didata dengan benar, bukan asal sebut apalgi dimanipulasi.

Kedua, masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk belajar keaksaraan. Agar terbebas dari buta aksara. Jika mau jujur, banyak prpgram pemberantasan buta aksara yang tidak tuntas. Alasan sibuk, gengsi, malu adalah kendala utama. Maka perlu ada insentif bagi program keaksaraan.

Ketiga, kurangnya koordinasi antara aparatur pemerintah, baik di level provinsi-kabupaten-kecamatan-desa. Sehingga tidak terjalin komunikasi yang optimal. Dan konsekuensinya, program keaksaraan pun terbengkalai, tidak pernah tuntas.

Ketiga problematika itulah, jika mau jujur, sebagai penyebab tidak efektif dan efisiennya program keaksaraan nasional. Akhirnya, data dan informasi tentang program keaksaraan di manipulasi dan dananya diselewengkan.

Maka tidak ada alasan lain. Tuntaskan dulu soal buta aksara. Baru kemudian, kita gadang-gadang tentang masyarakat literat. Agar "tak jauh panggang dari api". Salam Hari Aksara Internasional #GeberBura #TBMLenteraPustaka #BudayaLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun