Menariknya, belajarbaca dan tulis di GEBER BURA pun setiap peserta memperoleh "oleh-oleh" tiap kali datang belajar, seperti mendapat seliter beras atau jajan bakso dan sebagainua sebagai pemancing lain agar ibu-ibu semangat dan mau datang setiap pertemuan baca tulis. Sebutlah, iming-iming agar semangat baca dan tulis.
"Saya berusaha bikin belajar senang bagi kaum buta huruf. Maklum karena ibu-ibu dan relatif usia di atas 40 tahun, jadi kalau mereka datang di hari Minggu setelah selesai mengajar, saya berikan satu liter beras untuk dibawa pulang. Â Terus siapa yang duluan selesai satu lembar menulis, nanti dibelikan bakso bareng-bareng atau es cincau," tambah Syarifudin Yunus yang alumni UNJ.
Sungguh, pemberantasan buta huruf sekecil apapun hanya butuh kepedulian dari pihak-pihak yang mampu dan bisa. Karena tanpa kepedulian, mereka tidak akan pernah terbebas dari keadaan buta huruf yang makin membuat terpinggirkam dan tidak berdaya. Berantas buta huruf, kalau bukan kita siapa lagi? #GeberBura #LenteraPustaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H