Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Arti Penting Sertifikasi DPLK, Wujud Standar Kompetensi Dana Pensiun

23 Agustus 2019   07:36 Diperbarui: 23 Agustus 2019   07:41 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kita tahu bahwa mutu dan kompetensi di industri apapun sangat penting. Karena itu, Sertifikasi DPLK pun menjadi bagian untuk menjaga prinsip profesionalisme dan standar mutu layanan kepada masyarakat. Pesan pentingnya masa pensiun harus disajikan dengan benar dan bertanggung jawab agar tidak salah paham" ujar Syarifudin Yunus, Ketua Panitia Nasional Sertifikasi DPLK.

Program Sertifikasi DPLK memang belumsempurna dan masih perlu dioptimalkan. Misalnya terdaftar di BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) melalui Lembaga Standar Profesi Dana Pensiun (LSPDP) yang kini tengah diperjuangkan. Agar lebih kredibel dan ter-akreditasi.

Untuk diketahui, hingga Desember 2018, industri DPLK telah mengelola aset lebih dari Rp 82 triliun deegan jumlah peserta mencapai 2,9 juta pekerja. Selain itu, industri DPLK pun perlu mengantisipasi terjadinya ledakan pensiunan atau lanjut usia yang diperkirakan mencapai 40 juta orang pada tahun 2025 nanti.

Oleh karena itu, PDPLK akan terus aktif melakukan edukasi dan sosialisasi akan pentingnya program pensiun, di samping menjadikan sertifikasi DPLK sebagai standar kompetensi profesi. 

Bahkan ke depan, industri DPLK pun harus mampu memasarkan DPLK dengan cara yang lebih kreatif. Karena Karena menyiapkan masa pensiun bukan hanya penting tapi harus juga asyik. Agar masyarakat lebih mudah, lebih tertarik dalam mempersiapkan masa pensiunnya sendiri.

Karena itu, Sertifikasi DPLK adalah bagian dari tanggung jawab moral dalam men-deliver pentingnya DPLK kepada masyarakat. Di samping penguatan terhadap inisiasi belajar yang terus dikokohkan demi mengembangkan  pengetahuan dan keahlian secara objektif dan komprehensif. Ada pemerataan informasi kepada seluruh pelaku industri. 

Terakhir, kompeten atau tidak kompeten memang bukan satu-satunya tujuan. Tapi Sertifikasi DPLK, setidaknya hadir untuk membangun pentingnya kesadaran belajar dan meningkatkan kompetensi secara berkelanjutan. Semua demi karier yang lebih baik, kompetensi yang lebih mumpuni.

Karena belajar dan menambah pengetahuan, sama sekali tidak ada ruginya. Justru semakin meningkatkan optimisme terhadap profesi. Salam Sertifikasi DPLK ... #YukSiapkanPensiun #SertifikasiDPLK #PDPLK

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun