Bukankah terkadang, manusia perlu kalah? Agar mau bangkit dan berjuang kembali. Berproses dengan baik untuk sebuah hasil yang memang diidamkan. Maka, nikmati saja semua prosesnya...
Lain lagi ceritanya di negeri seberang. Kebanyakan orang hanya mau melihat hasilnya tanpa mau tahu prosesnya. Ingginya sukses dan berhasil. Tapi mau berjuang dan berproses untuk merintis hasil yang optimal.
Mereka tidak pernah melihat cerita di balik hasil atau kesuksesan itu, ada sebuah perjuangan dan proses. Lagi-lagi di perjuangan anak saya menggapai PTN, saya belajar bahwa ketika kita yakin mampu bersaing dan tetap berjuang keras. Maka mimpi itu pasti terwujud.
Untuk anak saya, Farid Nabil Elsyarif. Sang maestroku yang alumni SMAN CMBBS hafiz 3 juz, sekolah 3 tahun di asrama dan tanpa biaya sepeser pun. Selamat Nak.
Kegigihan dan ikhtiar dibarengo doa, telah membuktikan. Bahwa bila kamu memiliki keyakinan dan tetap ikhtiar penuh semangat. Maka kamu pantas meraih mimpimu... Terima kasih Nak, sudah memberi pelajaran kepada Abi.
Terkadang, membangun dan mewujudkan cita-cita itu sulit. Tidak segampang saat merancangnya dalam imajinasi. Tapi proses berjuang yang dibalut doa tulus, adalah bukti arti keberhasilan yang sesungguhnya memang pantas diraih.
Empat tahun selanjutnya, pun kamu harus berjuang untuk kuliah dengan baik. Sehingga dapat lulus kuliah tepat waktu dan punya ilmu yang bermanfaat, yang diberkahi Allah SWT.
Hidup memang tidak ada yang instan, semuanya butuh proses. Makan kacang saja, kita harus mengulitinya terlebih dulu Menikmati pemandangan indah pun, kita harus mendakinya. Apalagi untuk menggapai cita-cita di masa depan, tentu butuh proses dan perjuangan yang tidak mudah.Â
SBMPTN bukanlah segalanya. Karena terbukti sudah, seorang anak pun mampu meraih PTN via jalur mandiri yang sesuai dengan pilihannya. Tanpa intervensi orangtua.
Itulah modal berharga yang bisa dipetik dari sebuah proses meriah kampus idaman yang tidak mengenal lelah. Sekali lagi, proses memang tidak pernah mengkhianati hasil.