Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan featured

SBMPTN Bukan Segalanya, Kisah Perjuangan Anak Meraih PTN

20 Juli 2019   10:18 Diperbarui: 15 Agustus 2020   07:58 1706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukankah terkadang, manusia perlu kalah? Agar mau bangkit dan berjuang kembali. Berproses dengan baik untuk sebuah hasil yang memang diidamkan. Maka, nikmati saja semua prosesnya...

Lain lagi ceritanya di negeri seberang. Kebanyakan orang hanya mau melihat hasilnya tanpa mau tahu prosesnya. Ingginya sukses dan berhasil. Tapi mau berjuang dan berproses untuk merintis hasil yang optimal.

Mereka tidak pernah melihat cerita di balik hasil atau kesuksesan itu, ada sebuah perjuangan dan proses. Lagi-lagi di perjuangan anak saya menggapai PTN, saya belajar bahwa ketika kita yakin mampu bersaing dan tetap berjuang keras. Maka mimpi itu pasti terwujud.

Untuk anak saya, Farid Nabil Elsyarif. Sang maestroku yang alumni SMAN CMBBS hafiz 3 juz, sekolah 3 tahun di asrama dan tanpa biaya sepeser pun. Selamat Nak.

Kegigihan dan ikhtiar dibarengo doa, telah membuktikan. Bahwa bila kamu memiliki keyakinan dan tetap ikhtiar penuh semangat. Maka kamu pantas meraih mimpimu... Terima kasih Nak, sudah memberi pelajaran kepada Abi.

sumber: dokpri
sumber: dokpri

Terkadang, membangun dan mewujudkan cita-cita itu sulit. Tidak segampang saat merancangnya dalam imajinasi. Tapi proses berjuang yang dibalut doa tulus, adalah bukti arti keberhasilan yang sesungguhnya memang pantas diraih.

Empat tahun selanjutnya, pun kamu harus berjuang untuk kuliah dengan baik. Sehingga dapat lulus kuliah tepat waktu dan punya ilmu yang bermanfaat, yang diberkahi Allah SWT.

Hidup memang tidak ada yang instan, semuanya butuh proses. Makan kacang saja, kita harus mengulitinya terlebih dulu Menikmati pemandangan indah pun, kita harus mendakinya. Apalagi untuk menggapai cita-cita di masa depan, tentu butuh proses dan perjuangan yang tidak mudah. 

SBMPTN bukanlah segalanya. Karena terbukti sudah, seorang anak pun mampu meraih PTN via jalur mandiri yang sesuai dengan pilihannya. Tanpa intervensi orangtua.

Itulah modal berharga yang bisa dipetik dari sebuah proses meriah kampus idaman yang tidak mengenal lelah. Sekali lagi, proses memang tidak pernah mengkhianati hasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun