Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

75 Persen Pensiunan Indonesia Berharap Bantuan Anak, Tapi Faktanya?

22 Februari 2019   07:56 Diperbarui: 24 Februari 2019   15:11 1382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka salah satu cara yang ditempuh adalah menjadi peserta program pensiun DPLK (Dana Pensun Lembaga keuangan). DPLK pada dasarnya dapat menjadi "jalan keluar" atas kekhawatiran pekerja saat pensiun.

Mumpung belum terlambat dan masih ada waktu. Kurangi sedikit gaya hidup yang tidak perlu. Minimalkan gengsi yang tidak produktif. Abaikan perilaku konsumtif dan hedonis yang bersifat kamuflase. Mulailah untuk menyisihkan sebagian gaji melalui DPLK.

Melalui program DPLK, tiap pekerja harus dapat menyisihkan sebagian dana setiap bulannya untuk disetor ke DPLK sebagai tabungan pensiun. Melalui setroran iuran pensiun ditambah hasil investasi selama menjadi peserta DPLK, maka diharapkan akumulasi dana DPLK yang terkumpul dapat dinikmati pada saat pensiun.

Oleh karena itu, DPLK dapat menjadi solusi keuangan bagi pekerja dalam menghadapi masa pensiun. Agar para pensiunan, tidak lagi berharap atau bergantung pada anak atau keluarga.

Cepat atau lambat, masa pensiun pasti tiba. Bisa sebentar lagi, bisa 5 tahun lagi atau 10 tahun lagi. Namun apa yang sudah kita siapkan bila masa pensiun tiba? Masa persiapkanlah program pensiun sejak dini. Agar bisa nyaman dan sejahtera dalam menjalani masa pensiun.

Ketahuilah, siapapun bisa membeli apa saja di masa bekerja. Tapi tidak semua orang dapat membeli kesejahteraan di masa pensiun. Pensiun itu bukan gimana nanti. Tapi nanti gimana ....

#LiterasiPensiun #EdukasiPensiun #YukSiapkanPensiun #SadarPENSIUN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun