Pertanyaannya, dari mana dana yang tersedia untuk membiayai kebutuhan dan gaya hidup di masa pensiunnya?
Sementara di sisi lain, setidaknya seorang pensiunan di Indonesia dianggap dapat hidup layak di masa pensiun bila memiliki dana 70%-80% dari gaji terakhir.
Artinya, pekerja ber-gaji terakhir 10 juta sebelum pensiun maka membutuhkan dana Rp. 7-8 juta per bulan pada masa pensiun. Agar tetap dapat memenuhi kebutuhan hidup, di samping mempertahankan gaya hidupnya. Itulah yang disebut tingkat penghasilan pensiun (TPP).
Maka penting hari ini, tiap pekerja harus mempersiapkan masa pensiunnya sendiri.
Karena tidak ada masa pensiun sejahtera yang gratis. Sejahtera atau tidaknya pekerja di masa pensiun harus dipersiapkan sejak dini.
Karena di masa pensiun, pekerjaan sudah tidak ada sementara kebutuhan hidup akan tetap ada. Masa pensiun tidak akan jadi masalah, bila ketersediaan dana di saat pensiun mencukupi.
 Tapi sayangnya, masih banyak pekerja yang tidak peduli akan masa pensiun. Tidak mau menyisihkan sebagian penghasilan untuk masa pensiun.
Belum lagi soal budaya dan kebiasaan pekerja saat ini yang tidak terkontrol, seperti: 1) mudah terbuai gaya hidup sehingga sering "lebih besar pasak daripada tiang", 2) terlilit hutang konsumtif, dan 3) tidak peduli pada masa pensiun.Â
Lalu, apa solusinya agar masa pensiun tidak bergantung kepada anak?
Sederhana, mulailah untuk mempersiapkan masa pensiun. Dengan menyisihkan sebagian gaji atau penghasilan setiap bulan untuk program pensiun.
Karena melalui program pensiun, setiap pekerja dapat meraih masa pensiun yang sejahtera. Dengan menyetor iuran setiap bulan dan diinvestasikan secara optimal, maka akumulasi dana yang terkumpul dapat memenuhi kebutuhan dan gaya hidup di masa pensiun.