Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Prostitusi Berkocek Triliunan, Janggal tapi Menggiurkan

11 Januari 2019   22:22 Diperbarui: 12 Januari 2019   07:23 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Besarnya transaksi prostitusi hingga ratusan triliun rupiah, kini tidak boleh lagi dilihat sebagai nilai ekonomi, belanja esek-esek. Tapi prostitusi menjadi wajib "diperangi" karena merusak tatanan masyarakat dan keagamaan. Karena kita harus sepakat, bahwa nilai dan transaksi ekonomi hanya bisa terjadi dan berasal dari sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi harga diri dan kehidupan manusia.

Maka kini, hanya ada satu pernyataan. Lawan prostitusi, berantas bisnis esek-esek. Karena perilaku dan praktik prostitusi adalah perbuatan menyimpang dan merendahkan martabat manusia. 

Prostitusi sangat jelas bukan soal ekonomi. Tapi soal dosa dan pertanggungjawabannya seusai hidup di dunia. Inilah modal sosial untuk melibatkan masyarakat dalam mencegah prostitusi.... #StopProstitusi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun