Maka hari ini, bila masih ada teman-teman tukang duren yang berjuang mati-matian untuk menghibur orang lain pun gak masalah. Asal jangan lupa saja, untuk tetap "menjadi diri sendiri".
Karena tukang duren ya tukang duren. Bukan orang lain, bukan siapapun yang harus terhibur. Karena hakikatnya, hidup kita ada di tangan-Nya. Bukan di tangan orang lain, bukan pula di tangan tukang duren.
Biar gak laku, tukang duren gak pernah mengeluh. Apalagi mencemooh atau membenci pembeli yang menawar terlalu murah. Sama sekali gak perlu, bahkan tidak penting. Karena tukang duren, tetap punya sikap dan punya keputusan. Tanpa harus dipengaruhi orang lain.
Di atas semua itu, tukang duren hanya sedikit berpikir dan merenung. "Katanya zaman  sudah berubah tapi perilaku tidak berubah. Orang banyak yang berubah tapi tingkah laku ternyata belum berubah.... ciamikk #KisahTukangDuren
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H