Bila tidak siap, maka ke-empat realitas keuangan menyebabkan orang Indonesia punya masalah keuangan di masa pensiun. Maka konsekeuansinya, semakin banyak orang yang tetap ingin bekerja ketika masa pensiun tiba.
Lalu, apa jalan keluarnya?
Tentu, ada banyak jalan keluar. Tapi salah satu yang patut diperhitungkan adalah menjadi peserta program pensiun DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Karena DPLK merupakan program pengelolaan dana pensiun yang dirancang untuk mempersiapkan jaminan finansial pekerja saat mencapai usia pensiun atau hari tua. Melalui DPLK, seorang pekerja dapat menyetorkan sejumlah uang secara rutin setiap bulan untuk keperluan masa pensiun. Pekerja bisa menjadi peserta DPLK, baik atas inisitaif sendiri atau diikutsertakan oleh perusahaan tempatnya bekerja.
DPLK berbeda dengan Jaminan Hari Tua (JHT) atau Jaminan Pensiun (JP). DPLK bersifat sukarela, sedangkan JHT dan JP bersifat wajib dan hanya mencukupi untuk kebutuhan dasar saja. Karena itu DPLK diperlukan untuk memastikan kecukupan dana seorang pekerja di masa pensiunnya. Seperti diketahui, tingkat penghasilan pensiun (TPP) yang dianggap dapat memenuhi kebutuhan di hari tua adalah 70%-80% dari gaji terakhir.Â
Sementara program wajb seperti JHT dan JP tidak mencukupi. Paling maksimal hanya bisa meng-cover 30%-40% dari TPP tersebut. Maka dari mana kekurangannya? Di situlah DPLK berperan untuk "menutupi kekurangan" TPP. Agar setiap orang bisa mempertahankan gaya hidup di masa pensiun, di saat tidak bekerja lagi.
Intinya, DPLK bertumpu pada pengelolaan program pensiun iuran pasti (PPIP) yang dirancang untuk mempersiapkan ketersediaan dana di masa pensiun. Oleh karena itu, DPLK orientasinya ke masa pensiun atau hari tua.Â
Memang, tidak mudah mengubah gaya hidup dan perilaku konsumtif di masyarakat. Tapi kita butuh keberanian untuk memulai program pensiun. Membangun spirit untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera.
Ketahuilah, mempersiapkan masa pensiun tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Selain kita harus berani menurunkan gaya hidup dan perilaku konsumtif. Tapi kita pun harus berani menjadi peserta program pensiun seperti DPLK.Â
Kita memang boleh pensiun dari sebuah pekerjaan. Tapi kita jangan lelah berjuang hari tua yang lebih baik dari sekarang... #YukSiapkanPensiun #EdukasiPensiun #LiterasiPensiun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H