"Festival Literasi Gunung Salak merupakan simbol pentingnya mendekatkan anak-anak dengan buku, tentu dengan cara asik lagi menarik. Sekaligus perlunya kepedulian orang dewasa untuk membangun tradisi baca di kalangan anak-anak usia sekolah" tambah Syarifudin Yunus.
Untuk diketahui, setelah 1 tahun beroperasi, TBM Lentera Pustaka kini jadi "tempat nongkrong" 60 anak pembaca aktif dari 100 anak yang menjadi anggota.Â
Dengan jam baca 3X dalam seminggu, kini rata-rata tiap anak mampu "melahap" 5-8 buku per minggu. Untuk mewujudkan gairah membaca di kalangan anak-anak, TBM Lentera Pustaka saat ini memiliki koleksi 2.850 buku dan dikenal sebagai taman bacaan yang kreatif dan inovatif.
TBM Lentera Pustaka mengkampanyekan pentingnya membaca buku sebagai aksi nyata agar TIDAK ADA LAGI ANAK PUTUS SEKOLAH. Karena selama ini, di wilayah ini 81% penduduknya hanya sebatas SD dan 9% SMP. Melalui buku dan bacaan, diharapkan "semangat belajar dan sekolah" anak-anak menjadi meningkat. Sehingga tercapai ketuntasan belajar hingga jenjang SMA.
TANPA BUKU KITA MERANA, hadiri dan ramaikanlah Festival Literasi Gunung Salak pada 18 November 2018. Sebagai wujud kepedulian Anda demi tegaknya budaya literasi anak-anak.
Sungguh, kita pasti dapat melawan kebohongan hanya dengan budaya literasi yang ada pada diri kita sendiri ....#TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #BudayaLiterasi
===========================
Jadilah RELAWAN & DONATUR TBM LENTERA PUSTAKA untuk membangun tradisi baca bagi anak-anak/remaja yang membutuhkan, di samping memberi edukasi akan pentingnya peradaban dan etika.
Untuk informasi lebih lanjut dan partisipasi/donasi dapat menghubungi:
TBM Lentera Pustaka