Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kado Nasehat Seorang Ayah untuk Anak Sulung Laki-Lakinya

5 Juli 2018   00:51 Diperbarui: 5 Juli 2018   00:59 5928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nak ketahuilah, di era milenial ini, di era kamu besok. Harus hati-hati dan harus selalu berserah kepada Allah SWT. Karena tidak ada yang terjadi pada diri kita, bila Allah tidak berkehendak. Susah senang, suka duka, kaya miskin; itu semua karena kehendak Allah SWT. 

Terakhir Nak, nasehat di hari ulang tahunmu ke-21 ini.

Insya Allah, Abi dan Ibu akan terus mendampingimu, mendoakanmu agar menjadi anak soleh. Berguna di dunia maupun akhirat. Dan kuburlah kisah masa lalu kita yang gak berkenan, dan tanamilah hidupmu dengan kebaikan dan kebenaran. Jadilah manusia yang punya "sikap" karena sikap kitalah yang bisa "membaikkan" atau "menghancurkan". 

Ingat Nak, hanya 10% hidup kita tergantung pada apa yang terjadi. Tapi 90% sangat tergantung pada cara kita menyikapinya. Kitalah yang menentukan SIKAP kita sendiri dengan berpegang pada ajaran Allah SWT. Jangan sampai sikap kita ditentukan oleh orang lain. 

Sekali lagi, selamat ulang tahun Fahmi Rifli Pradana.

Kamu ingat Nak? Nama itu, Abi sematkan karena kamu adalah "buah pengertian pertama Abi dan Ibu".  Ketika kita mau dimengerti orang lain, maka kita pun harus mengerti orang lain. 

Dan satu lagi Nak, nanti saat kamu sebelum menikah. Abi ingin kamu, adik-adikmu Farid dan Farah serta Ibu, kita bersama "berenang di Pantai Anyer" sebagai napak tilas dan kenangan cara Abi mendidik dan membesarkan kamu dulu ... entah itu, kapan? Tapi, sebelum kamu menikah. Karena setelah kamu menikah, momentum itu sulit bisa terulang ...

Sudah ya Nak. Gak terasa, air mata Abi mulai mengucur sebagai tanda cinta Abi yang mungkin berlebihan untukmu. Mohon maaf lahir batin dari Abi dan Ibu. Selamat Ulang Tahun ke-21, Fahmi Rifli Pradana, sang mahkota Abi. Semoga sehat dan selalu diberkahi Allah SWT.

Hiduplah dengan penuh sabar dan sholat. Tetaplah istiqomah dalam kebaikan, seperti yang selama ini Abi lihat pada dirimu. Setiap cerita itu selalu punya akhir, Nak. Dan akhir hidup di dunia akan menjadi awal kehidupan di akhirat nanti.

Peluk cium Abi dan Ibu untukmu, sang mahkota .... #SelamatUlangTahunFahmi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun