Ya, menulislah seperti berbicara. Menulislah seperti yang dimong. Jika kamu pandai bicara, jago ngomong tentang apa saja. Kenapa omongan itu gak mampu kamu tuliskan? Menulis itu segampang ngomong. Apa yang kamu omong, itu saja yang dituliskan. Jika perliaku ngomong bisa, maka perilaku menulis pun pasti bisa.
Menulis segampang ngomong.
Sungguh, itu cuma soal mengubah kebiasaan. Tadinya biasa ngomong diubah menjadi biasa menulis. Tadinya banyak bicara diubah jadi banyak menulis. Bila "jago bicara" diubah menjadi "jago menulis." Mengibah kebiasaan dari "ngomong" menjadi "menulis".
Kamu tahu gak? Menulis itu segampang ngomong.
Dan jangan buru-buru bilang "gue gak bisa nulis". Sayang banget kalau punya laptop cuma dipakai untuk internetan. Laptop itu canggih, tapi hanya dipakai untuk hal yang tidak produktif. Alat canggih tapi dipakai untuk pekerjaan yang sederhana. Sayang sekali laptop tidak dipakai buat menulis.
Menulis segampang ngomong.
Kita harus sepakat. Kalau "jago ngomong", harusnya juga "jago menulis". Itulah resep sederhana menulis. Jika terbiasa ngomong, harusnya terbiasa menulis. Menulislah seperti berkata-kata, menulislah seperti ngomong. Tidak ada alasan "gak bisa nulis" kalo udah biasa ngomong. Ngomong juga mikir, ngomong juga butuh kata-kata. Nah kalo begitu, menulis pun bisa dibuat seperti ngomong. Pikiran, kata-kata yang dipakai persis seperti yang dipakai saat ngomong. Itulah menulis segampang ngomong.
Siapa yang bilang menulis segampang ngomong?
Iya dong, menulis itu segampang ngomong. Karena tulisan ini pun dibuat seperti lagi ngomong. Mengalir saja dan sungguh seperti sedang bicara, sedang ngomong. Tidak pakai draft, gak ada kerangkanya. Persis, seperti lagi ngomong.
Menulis segampang ngomong.
Caranya sederhana? Do what you write, Write what you do.