Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor LSP Dana Pensiun Lisensi BNSP - Edukator Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips Mengubah Jago "Ngomong" Jadi Jago Menulis

30 Maret 2018   09:56 Diperbarui: 30 Maret 2018   11:39 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau jago ngomong, kenapa tidak jago menulis?

 Wah hebat, kamu udah di depan laptop sekarang. Pasti mau menulis kan?

Ohh maaf. Tidakkkk, jawabnya si anak muda. Saya hanya ingin update status. Atau main internet, sekalian browsing tugas kuliah.

Lha kok bisa? Di depan laptop, tidak menulis. Sementara sehari-hari, kerjanya ngomong. Atau memberi komentar hal apapun, yagng kadang tidak perlu dikomentari. Boros kata dalam omongan, sementara tidak ada kata yang tertuang dalam menulis. Punya fasilitas laptop, ternyata tidak dipakai menulis. Hanya untuk update status atau browsing internet.

Begitulah zaman now. Lebih banyak ngomong daripada menulis. Banyak orang bilang "gue gak bisa nulis."

Menulis dianggap pekerjaan yang rumit lagi menakutkan. Merasa tidak ada minta, merasa tidak ada bakat. Di depan laptop berjam-jam pun tidak banyak yang bisa dituliskan. Bahkan ada perasaan, pengatahuan, dan pengalaman yang bisa dijadikan bahan tulisan. Tidak sedikitpun kisah hidup yang bisa dituangkan ke dalam bentuk tulisan.

Tidak bisa menulis, tidak mau menulis. Memang beda tipis. Intinya merasa "gue gak mau nulis". Belum ditulis, segudang rasa yang "tidak pantas" bertumpuk. Takut tulisannya tidak enak dibaca, takut tulisannya tidak dipahami orang lain. Bahkan takut dikomen yang jelek-jelek oleh orang lain. Gue gak bisa nulis, gue gak bakal bisa nulis...

dokpri
dokpri

Gue gak bisa nulis.

Bisa jadi, karena kamu gak mau menulis. Atau kamu, memang tidak pernah berusaha untuk berbagi apapundalam bentuk tulisan.

Banyak orang zaman now lupa. Menulis itu segampang ngomong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun