Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang-orang Belum Kelar dengan Dirinya Sendiri

11 Maret 2018   11:45 Diperbarui: 11 Maret 2018   11:57 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka yang belum kelar dengan diri sendiri.

Sudah barang tentu, hidupnya dalam buaian mimpi dan semakin jauh dari realitas. Seperti orang pacaran bilangnya "sayang" tapi kerjaannya "berantem" melulu. Kalo orang kerja aktivitasnya padat tapi gak ada kontribusinya. Ngomongnya hebat dan keren, tapi gak ada satupun yang sudah diperbuat. Karena belum kelar dengan diri sendiri.

Mereka belum kelar dengan dirinya sendiri.

Karena nyaman buat dirinya, bukan buat orang lain. Kuat buat dirinya, tapi oranglain dibikin keropos. Kaya buat dirinya, tapi gak mampu bantu orang lain. Rumahnya kaya lagi megah, tapi gak ada satupun orang miskin yang bisa menginjaknya. Gak aan pernah kelar dengan dirinya sendiri.

Lagi-lagi,, belum kelar dengan dirinya sendiri.

Karena mereka memikirkan banyak hal. Tapi gak satupun yang dikerjakan. Karena mereka punya banyak harapan. Tapi gak mamu hidup dalam kenayaan. Mereka, matanya melotot tapi kosong. Belum kelar dengan diri sendiri.

Orang-orang yang belum kelar dengan diri sendiri.

Mereka lupa. Hidup itu bukan soal siapa kamu atau apa kamu? Tapi soal dari mana kamu dan mau ke mana kamu?

Sungguh hari ini, kita tidak lebih baik dari orang lain yang disangkakan. Kita tidak lebih hebat dari orang lain yang diremehkan. Kita tidak pernah kelar dengan diri sendiri. Sementara orang lain berjuang untuk kelar dengan diri sendiri. Segera selesaikan dengan diri sendiri. Apapun dan dimanapun.

Jadi sederhana saja.

Karena setiap langkah besar selalu dimulai dari langkah kecil. Pikiran besar dimulai dari pikiran kecil. Tindakan besar bisa terjadi dari tindakan kecil. Tidak akan ernah ada "hasil baik" tanpa dimulai dari 'proses yang baik". Tidak akan pernah ada "perilaku baik" yang lahiir dari "perilaku buruk". Tidak akan ada "keadaan baik" yang lahir dari "cara-cara yang buruk"

Maka kini, bertanyalah, 'Apakah kita sudah selesai dengan diri sendiri?" ... Ciamikk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun