Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Galak, Beda Langsung Teriak

15 Februari 2018   21:02 Diperbarui: 15 Februari 2018   21:11 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang Galak, Beda Langsung Teriak

Kenapa sih galak? 

Bisa jadi. Karena orang galak hanya mau dimengerti menurut versinya sendiri. Hanya peduli urusan sendiri. Tanpa peduli urusan orang lain. Dan anehnya, gak sedikit oramg zaman now kalo melihat atau mendengar sesuatu hanya untuk membela pendapatnya sendiri. Bukan untuk meraih "pencerahan" yang baru, yang mungkin lebih baik dari pendapat sebelumnya. 

Orang galak, kalo makin banyak makin menyentak. Karena mungkin mereka masih "tertidur" dan belum sepenuhnya "tersadar".

Gak usah baik tapi galak. Gak usah merasa dekat tapi jauh. Gak usah sok hangat padahal dingin. 

Orang makin galak. Karena sebentar lagi pilkada serentak. Tapi orang galak bikin hidup sebagian orang jadi enak.

Silakan galak asal tetap ingat untuk lunak. Karena kita gak tahu, kapan ajal tiba...? 

Salam ciamikk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun