Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor LSP Dana Pensiun Lisensi BNSP - Edukator Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak Gadis dalam Peradaban Terkikis

11 Oktober 2017   11:51 Diperbarui: 11 Oktober 2017   13:27 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

8. Gak boleh foto bertiga di posisi tengah, nanti yang di tengah akan terlebih dahulu pergi jauh atau meninggal dunia. 

Itu semua hanya mitos. Tapi dulu, mitos itu lebih sering ditujukan kepada anak gadis. Jawabnya mungkin, karena mitos larangan itu dapat memberi dampak baik kepada si anak gadis.

Lalu bagaimana dengan kondisi sekarang? Apakah anak-anak gadis hari ini "hidup" dalam mitos yang dibangun orang tua?

Bisa jadi tidak. Karena anak gadis sekarang, udah pintar-pintar dan gizinya tinggi-tinggi. Bahkan kadang, si anak gadis lebih tahu banyak dari orang tuanya. Wajar sekarang, malah lebih banyak "orang tua" yang dinasehati "anak gadisnya". Jadi salahnya siapa?

Anak gadis hari ini sangat jauh dari mitos. Bahkan mungkin jauh dari norma atau jauh dari agama. Maka anak gadis yang tumbuh menjadi tua itu pasti. Tapi anak gadis yang hidup menjadi dewasa itu pilihan. Jangan tunggu "tua" untuk menjadi "dewasa" agar kalian "berada di jalan yang lurus"...

Buat anak gadis yang ada hari ini (bukan yang gak gadis ya) adalah "bersiaplah untuk meraih hak paling istimewa bagi seorang anak gadis yaitu hak untuk menjadi seorang ibu yang baik kelak". Jadilah anak gadis yang mahal, yang diinginkan semua orang namun hanya satu yang mendapatkannya nanti...

Ada riset yang bilang, bahwa anak gadis atau umumnya perempuan jika berbicara itu tiga kali lebih banyak daripada laki-laki. Sekitar 20.000 kata per hari. Masalahnya, apakah yang mereka bicarakan itu pasti dilakukan? Atau hanya retorika semata? Maka, bicaralah apa yang kamu lakukan. Bukan bicara yang tidak kamu lakukan.... Dunia ini sudah sempit karena terlalu banyak orang yang "bicara atas apa yang tidak dilakukannya".

Maka di Hari Gadis Internasional ini.

Di tengah tantangan yang kian mengglobal dan peradaban yang terkikis. Siapapun anak gadisnya, anak persempuan yang tumbuh dewasa.

Anak gadis harus terus berhati-hati dalam pergaulan. Selalu dekatlah pada agama agar kalian terselamatkan dari pergaulan bebas dan peradaban semu yang menyesatkan. Jadilah anak gadis yang siap untuk menjadi lebih tua dari hari hari ini.

Karena sekarang dan hari-hari ini...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun