Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orang-orang Lebay di Pusat Kota

17 September 2017   11:34 Diperbarui: 17 September 2017   11:55 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Udah ahh, males banget sih. Berkedok kepedulian, akhirnya malah bikin kisruh di negeri sendiri. Pengen bantu orang tertindas di negeri orang lain. Tapi cara dan omongannya "menindas" pemimpin dan negerinya sendiri. Lebay banget sih.

Dalam bahasa Indonesia, PEDULI itu artinya mengindahkan; memperhatikan; menghiraukan. Mereka asyik memperkaya diri, mereka tidak PEDULI orang lain yang menderita.Sejauh kita sudah perhatian terhadap suatu masalah, lalu mendoakan atau berbuat jika mampu, sungguh itu sudah cukup. Gak perlu dilebih-lebihkan.

Maaf aja, sebagai orang kampung. Saya mah mendingan berkebun dan menanam pohon. Mendingan ngaji bareng anak-anak yatim. Mendingan sibuk menyiapkan berdirinya "Taman Bacaan Masyarakat Lentera Pustaka". Atau paling minimal, gak buang sampah sembarangan. 

Kenapa? Karena perbuatan itu semua buat saya dapat "menyelamatkan anak bangsa untuk puluhan tahun mendatang setelah saya mati". Masalah buat bangsa sendiri, maslahat buat masyarakat yang dekat dengan saya. Maaf sekali lagi, saya gak mampu berbuat banyak buat saudara-saudara saya di Rohingnya, kejauhan.

Jadi gak usah lebay. Orang-orang lebay.

Silakan berpendapat. Tapi juga jangan lebay. Karena orangLebay itu biasanya "menganggap diriya benar sendiri". Orang lebay itu sulit menerima pendapat orang lain; apalagi "mengakui keberadaan orang lain yang gak disukainya, yang jadi lawannya".

ORANG LEBAY ITU LEBIH BANYAK HIDUP DALAM MIMPINYA. DAN MENOLAK KERAS APA YANG GAK DISUKAINYA.

Orang-orang Lebay.

Cuma soal Rohingya, dunia dianggap udah mau runtuh. Gak sekalian aja minta kiamat.

Peduli silakan, perhatian silakan, bisa bantu syukur. Tapi gak usah lebay juga kali. Elo yang musuhan, kenapa jadi ajak-ajak rakyat untuk musuhan melulu.

GAK USAH LEBAY.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun