Maka ini yang disebut“tentang kematian yang sering lupa dipersiapkan”.
Tentang kematian.
Bukan soal kapan kita mati. Atau kenapa kita mati. Bukan begitu cara pikirnya.
Tapi “sedang apa kita mati” dan “”gimana kondisi hati kita saat nyawa kita dicabut”.
Dalam kebaikan atau kejelekan. Ada orang yang memberontak ketika malaikat pencabut nyawa datang. Ada juga yang ridho ketika nafas terakhir berhembus. Maka kematin, memang harus dipersiapkan. Oleh setiap yang bernyawa, setiap orang hidup.
Memang gak ada yang tahu, kapan kita bakal mati?
Entah masa muda atau tua. Entah lagi sehat atau sakit. Enntah lagi bekerja atau santai. Entah di rumah atau di jalan. Sekali lagi, kematian memang gak ada yang tahu. Bisa jadi, ada yang bisa menerima atau berontak?
Tentang kematian yang sering lupa dipersiapkan.
Kalo sehari-sehari, hati dan pikiran disibuki urusan dunia. Gimana pas maut datang?
Kalo sehari-hari, hari dan pikiran sudah diserahkan kepada Allah. Gimana pas kematian tiba?