Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aku Mau Hidup di Zamanku, Bukan di Zaman Orangtuaku (Selamat Hari Anak Nasional)

23 Juli 2016   15:50 Diperbarui: 23 Juli 2016   16:15 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini 23 Juli, kata negara saya Hari Anak Nasional. Selamat ya anak-anak, semoga kalian bisa jadi anak-anak yang baik dan gemar kebaikan. Sekali lagi, gemar kebaikan bukan keburukan. Jadi anak-anak yang gak bermental "tempe", gak doyan keluh-kesah, gak mudah galau dan rapuh terhadap realitas.

Selamat Hari Anak ya. Semoga kalian segera tumbuh menjadi anak-anak yang kuat. Bukan melawan ya. Kuat itu mampu berjuang, dan bersaing. Jika menang tidak jumawa, jika kalah bisa menerima. Ingat ya anak-anak, sikap kayak gitu penting. Sungguh jauh lebih penting dari pengetahuan atau kepintaran kalian sekalipun.

Kalian tahu gak anak-anak. Kuat itu bukan soal otot, bukan soal pendidikan. Bukan pula soal harta dan jabatan. Kuat itu sikap untuk membantu yang lemah, bukan melemahkan yang sudah kuat. Kuat itu tidak cengeng, lalu meratapi keadaan. Kuat itu justru kalian harus mampu berhadapan dengan realitas, berteman dengan kenyataan. KUAT itu kalian mengaku cukup jika cukup, kurang jika kurang, atau pas jika pas. Jangan ditukar-tukar.
Anak-anak, mumpung ini hari kalian.
Bilang dan kasih tahu orang tua kalian tentang kasih sayang menurut kalian, bukan menurut orang tua kalian. 

Katakan saja kepada orang tua kalian.
Bahwa kasih sayang di mata anak itu bukan berarti pemenuhan atas segala kebutuhan kalian. Atau larangan terhadap segala hal yang tidak boleh menurut orang tua kalian. KASIH SAYANG itu harusnya bukan menjerumuskan kalian menjadi pribadi yang tidak disukai lingkungan, bukan pribadi yang tidak siap menerima masalah. Apalagi membuat kalian tidak bisa menerima penolakan. Itu bukan sayang, tapi kepayang....

 

Bilang saja pada orang tua kalian.
Kalo mau ajak jalan-jalan, lakukan saja tanpa perlu dimarahi berlebihan setelah sampai di tujuan.

 

Kalo mau ajak makan jangan semua dibeliin dan harus dihabiskan, akhirnya kalian tumbuh jadi kegemukan.

 

Kalo mau mengajari belajar setiap malam, bilang gak usah pakai marah-marah atau mukul-mukul segala.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun