Hari ini 23 Juli, kata negara saya Hari Anak Nasional. Selamat ya anak-anak, semoga kalian bisa jadi anak-anak yang baik dan gemar kebaikan. Sekali lagi, gemar kebaikan bukan keburukan. Jadi anak-anak yang gak bermental "tempe", gak doyan keluh-kesah, gak mudah galau dan rapuh terhadap realitas.
Selamat Hari Anak ya. Semoga kalian segera tumbuh menjadi anak-anak yang kuat. Bukan melawan ya. Kuat itu mampu berjuang, dan bersaing. Jika menang tidak jumawa, jika kalah bisa menerima. Ingat ya anak-anak, sikap kayak gitu penting. Sungguh jauh lebih penting dari pengetahuan atau kepintaran kalian sekalipun.
Kalian tahu gak anak-anak. Kuat itu bukan soal otot, bukan soal pendidikan. Bukan pula soal harta dan jabatan. Kuat itu sikap untuk membantu yang lemah, bukan melemahkan yang sudah kuat. Kuat itu tidak cengeng, lalu meratapi keadaan. Kuat itu justru kalian harus mampu berhadapan dengan realitas, berteman dengan kenyataan. KUAT itu kalian mengaku cukup jika cukup, kurang jika kurang, atau pas jika pas. Jangan ditukar-tukar.
Anak-anak, mumpung ini hari kalian.
Bilang dan kasih tahu orang tua kalian tentang kasih sayang menurut kalian, bukan menurut orang tua kalian.Â
Katakan saja kepada orang tua kalian.
Bahwa kasih sayang di mata anak itu bukan berarti pemenuhan atas segala kebutuhan kalian. Atau larangan terhadap segala hal yang tidak boleh menurut orang tua kalian. KASIH SAYANG itu harusnya bukan menjerumuskan kalian menjadi pribadi yang tidak disukai lingkungan, bukan pribadi yang tidak siap menerima masalah. Apalagi membuat kalian tidak bisa menerima penolakan. Itu bukan sayang, tapi kepayang....
Â
Bilang saja pada orang tua kalian.
Kalo mau ajak jalan-jalan, lakukan saja tanpa perlu dimarahi berlebihan setelah sampai di tujuan.
Â
Kalo mau ajak makan jangan semua dibeliin dan harus dihabiskan, akhirnya kalian tumbuh jadi kegemukan.
Â
Kalo mau mengajari belajar setiap malam, bilang gak usah pakai marah-marah atau mukul-mukul segala.
Â
Beri tahu orang tua kalian, DISIPLIN itu bukan HUKUMAN. Disiplin itu kesungguhan hati kalian dalam melakukan sesuatu dengan senang hati. Karena apapun yang kalian kerjakan dengan senang hati pasti hasilnya bagus. Mungkin kalian sekarang jadi seperti ini karena "terpaksa" mengikuti maunya orang tua kalian.
Â
Kasih tahu dan bilang kepada orang tua kalian, mumpung di Hari Anak Nasional. Jangan tanamkan pola asuh yang salah kepada kalian. Karena apa yang dipikir orang tua kalian baik itu belum tentu baik buat kalian.
Â
Mintalah kepada orang tua kalian. Mendidik itu gak usah pakai sumpah serapah, gak usah pakai marah-marah, gak usah pakai metode-metode yang belum tentu tepat. Bahkan bilang saja gak usah mendidik kalian jika ingin menjadikan kalian seperti orang tua kalian. Katakan, "saya hanya ingin jadi diri saya sendiri".
Â
Bilang ke orang tua kalian, suruh tiru kata-kata Umar bin Khattab, "Didiklah anak-anakmu itu berlainan dengan keadaan kamu sekarang karena anak-anakmu telah dijadikan Tuhan untuk zaman yang bukan zaman kamu".
Â
Maka di hari anak, penting untuk menyatakan "lebih baik jadi diri sendiri daripada jadi orang lain". Jadikan anak agar punya cara terbaik dalam menyikapi hidup. Agar hidup kalian baik di masa kalian sendiri. Bukan di masa orang tua kalian.
Selamat Hari Anak Nasional, 22 Juli 2016 @Pandeglang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H