Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nak, Persis Seminggu Kita Tak Bersama (Surat Virtual Buat Farid)

22 Juli 2016   23:37 Diperbarui: 23 Juli 2016   09:52 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sholat Ashar, istirahat dan mandi. Sebelum Maghrib kamu harus sudah di Masjid untuk sholat berjamaah, lalu murahakah dan mengaji hingga waktu sholat Isya tiba. Seusai itu, kamu baru makan malam di ruang makan dan kembali ke kamar di asrama. Mungkin, kamu langsung tidur dan bangun sebelum Subuh karena harus sholat berjamaah di Masjid. Sungguh, itu semua hidup keseharian yang tidak mudah Nak. Belum lagi target akhir selama kamu di CMBBS, harus rampung HAFIZH 13 JUZ.

Jujur, Abi gak tahu gimana proses itu semua bisa kamu jalani. Bisa jadi, semua itu makin terasa berat karena kamu dilarang membawa HP, dilarang membawa laptop selama di CMBBS, di asrama. Sungguh, semua itu gak mudah Nak. Abi tahu itu. Sementara di sekolah umum atau jika di rumah, semuanya bisa kamu lakukan. Kini, bertanya kabar saja kita gak bisa lakukan. Kecuali di jatah “pulang ke rumah” yang sebulan sekali.

abi-fafa-in-kuta-lombok-crop1-57924bd6c523bd2111c4b9ca.jpg
abi-fafa-in-kuta-lombok-crop1-57924bd6c523bd2111c4b9ca.jpg
Nak, persis seminggu kita tidak bersama. Bahkan hingga 3 tahun ke depan. Tapi kamu harus tahu, Abi ikhlas melepas kamu untuk belajar. Abi iringi kamu dengan doa selalu di setiap sholat 5 waktu Abi. Apapun, Abi titipkan kamu kepada Allah SWT.

Nak, kamu masih ingat gak? Waktu kamu masih SD, kamu pernah menjadi bagian di kelas Umar bin Khattab. Waktu kamu di SD Annajah.

Umar bin Khattab itu seorang sahabat Nabi, sekaligus seorang Khalifah. Nabi menjuluki Umar sebagai Al-Faruq,orang yang mampu memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.

Semasa hidupnya, ia sangat disegani dan dihormati oleh penduduk Mekah. Umar dikenal sebagai sosok yang punya reputasi sangat baik, ahli strategi perang, dan seorang prajurit yang sangat tangguh.  Walau ia tergolong dari keluarga kelas menengah, Umar hebat dalam membaca dan menulis. Kebiasaan yang langka di zaman itu. Maka semasa hidupnya, Umar pernah berwasiat 6 hal dalam hidup manusia:

1. Bila kamu menemukan cela pada seseorang dan kamu hendak mencacinya, maka cacilah dirimu. Karena celamu lebih banyak darinya.

2. Bila kamu hendak memusuhi seseorang, maka musuhilah perutmu dahulu. Karena tidak ada musuh yang lebih berbahaya terhadapmu selain perut.

3. Bila kamu hendak memuji seseorang, pujilah Allah. Karena tiada seorang manusia pun lebih banyak dalam memberi kepadamu dan lebih santun lembut kepadamu selain Allah.

4. Bila kamu ingin meninggalkan sesuatu, maka tinggalkanlah kesenangan dunia. Sebab apabila kamu meninggalkannya, berarti kamu terpuji.

5. Bila kamu bersiap-siap untuk sesuatu, maka bersiaplah untuk mati. Karena jika kamu tidak bersiap untuk mati, kamu akan menderita, rugi, dan penuh penyesalan.

6. Bila kamu ingin menuntut sesuatu, maka tuntutlah akhirat. Karena kamu tidak akan memperolehnya kecuali dengan mencarinya.

Sungguh Nak, Abi sangat kagum kepada Umar bin Khattab. Semoga kamu juga mengaguminya, meneladaninya. Karena Abi tahu, kamu juga sosok yang jago strategi dan tangguh.

Disegani dan mampu membedakan yang benar dan yang batil. Itu penting dalam hidup di zaman sekarang, Nak. Seperti niat Abi ketika menyematkan namamu dengan Farid Nabil Elsyarif ketika lahir dulu. Di balik nama itu, ada makna “kehadiran permata yang istimewa dan mulia, buah cinta 2 insan manusia”. Kamu adalah harapan Abi dan Ibu, Nak. (http://www.kompasiana.com/syarif1970/senandung-harapan-anak-farid-nabil-elsyarif-catatan-seorang-ayah-2_551fcf88a333118940b65e2f)

Nak, sudah seminggu ini kita tak tidak bersama.

Abi berdoa, agar kamu bisa jadi orang kuat yang gak angkuh. Jadi orang sabar yang bukan berarti tidak berdaya. Jadi orang ikhlas namun tetap menjunjung tinggi martabat dan harga diri. Jadi orang yang pasrah kepada Allah tapi tetap ikhtiar. Maka kelak, kamu akan menjadi anak yang soleh. (http://www.kompasiana.com/syarif1970/selembar-nasehat-ulang-tahun-untuk-anakku-farid-nabil-elsyarif_56887e6180afbd7d0abc377c)

Nak, semakin Abi banyak menulis malah Abi semakin kangen pada kamu.  

Tapi tegas katakan, Abi biarkan kamu di asrama. Untuk hidupmu, untuk agamamu kelak. Kamu sudah memilih jalan yang baik. Maka kamu berhak mendapat kebaikan. Abi doakan agar kamu selalu diberi kesehatan, keselamatan dan rajin belajar serta ibadah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun