Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puasanya Surti; Life is Unpredictable

21 Juni 2016   22:53 Diperbarui: 21 Juni 2016   23:07 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surti makin terdiam. Tidak dapat berkata-kata lagi. Ia mulai percaya akan rencana Allah. Hidup, sungguh berada dalam genggaman Allah Yang Maha Kuasa. Surti tertunduk pilu. Malu.

“Bu, terkadang manusia diberi cobaan, diberi musibah. Merasa kosong dan hambar dalam hidup. Hidup terasa sulit, tidak menyenangkan. Sungguh itu semua terjadi karena Allah. Agar kita mau menyadari keberadaan Allah. Dan Allah ingin mendengar rintihan dan doa kita. Karena Allah tahu karena kita sudah mulai melupakan-Nya. Demi kesenangan dunia. Maka dalam hidup manusia, sering kali Allah memperagakan kasih dan kuasa-Nya di saat manusia merasa dirinya tak mampu lagi” jelas Tono.

“Sungguh Mas, kini aku mulai tersadar. Tidak ada yang kebetulan dalam hidup manusia. Semuanya terjadi dalam rencana dan kuasa Allah” tukas Surti pelan.

“Begitulah Bu, sebenarnya hidup kita. Hanya diminta untuk bergantung kepada Allah, bukan yang lain. Ikhlas berserah diri kepada Allah. Ikhtiar sesuai kemampuan kita. Selebihnya Allah pasti bekerja untuk kita, pasti menolong hamba-Nya” tutur Tono mantap.

“Sungguh Bu, pertemuan kita dulu. Obrolan kita malam ini di bulan puasa pun terjadi karena Allah. Sekali lagi Bu, tidak ada yang kebetulan dalam hidup” tambah Tono lagi.

“Lalu, apa yang harus aku lakukan Mas?” tanya Surti.

“Tidak ada yang lain Bu. Selain kita membesarkan asma Allah. Kapanpun dan dimanapun. Setiap kita diminta kembali kepada Allah saat berjalan terlalu jauh. Bulan puasa ini, sangat baik baik kita untuk merenungkan diri. Mengambil waktu sepi untuk merasakan kehadiran Allah, mendengarkan suara Allah. Maka Allah akan menghampiri dan berkata “Tenanglah dan tak usah khawatir dalam hidup. AKU ada di sini bersamamu” terang Tono.

Lagi-lagi, Surti tak mampu bicara. Ia terdiam dan terkesima. Betapa besar Allah buat hidup manusia. Karena Allah selalu ada dan dekat bersama hamba-Nya. Life is unpredictable, but you can get a predictable answer from God, dalam batin Surti… #PuasanyaSurti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun