Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Save More Tomorrow; Kampanye #SadarAkanUang

22 Mei 2016   22:31 Diperbarui: 31 Oktober 2016   20:35 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Save More Tomorrow; Kampanye #SadarAkanUang.

Agar masyarakat lebih mementingkan “menyimpan untuk esok” dan sadar memperlakukan uang. Edukasi akan pentingnya menabung dan menyimpan uang untuk kehidupan masa depan yang lebih baik sehingga masyarakat tahu dan sadar cara memperlakukan uang dengan benar. #SadarAkanUang.

Karena hari ini dan mungkin hari-hari ke depan.

Terlihat makin banyak masyarakat yang salah memandang uang, salah dalam memperlakukan uang. Cara pandang yang salah tentang uang.

     

Hari ini, berapa banyak orang yang berubah sikap dan perilakunya akibat uang. Berapa banyak orang yang menjadikan uang sebagai dewa. Berapa banyak orang yang bernafsu pada uang hingga mengorbankan hubungan keluarga. Teman jadi musuh karena uang.

Hari ini, berapa banyak orang yang berubah kepribadiannya karena uang.­­­­ Mereka terjebak nafsu pada uang hingga berkhianat dan menjadi tidak amanah. Perilaku koruptif makin marak di mana-mana. Uang pun telah merasuk dan menggoda orang-orang baik menjadi tidak baik lagi.

Uang telah dijadikan patokan derajat manusia. Uang yang menentukan kaya-miskin seseorang. Hingga menjadi pembeda orang yang terhormat dengan yang terhina. Bahkan tidak sedikit orang yang sudi berbuat keji, kejam, tercela dan sifat buruk lainnya demi uang.

Karena uang, banyak suami-istri yang berani memisahkan diri. Karena uang, banyak anak dan orang tua yang berselisih. Kita sadar, uang tidak pernah mengorbankan diri untuk siapapun. Tapi banyak orang rela mati demi uang. Kita lupa, uang ada untuk melayani manusia. Tapi faktanya, tidak sedikit manusia yang rela diperbudak oleh uang.

Sungguh, ada yang salah pada cara pandang tentang uang?

Masyarakat, dan industri perbankan sangat perlu mengkampanyekan gerakan Save More Tomorrow, kampanye #SadarAkanUang. Harapan akan pentingnya edukasi dan kampanye tentang cara memperlakukan uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun