Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gue Gak Bisa Nulis (24); Mentalitas Korban itu Hambatan Menulis

26 April 2016   21:56 Diperbarui: 26 April 2016   22:05 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamu merasa jadi “korban” gak? Emang ada masalah apa?

Terserah kamu aja. Masalah apa kek. Soal apapun, pokoknya merasa jadi “korban”.

Ya, merasa jadi korban. Seperti orang yang sedang jalan tersandung batu. Abis itu mencaci maki “si batu” yang salah. Dasarr batu ..!! Bikin kaki gue sakit aja ..!! begitulah katanya.

Sumber: Pribadi - Gue Gak Bisa Nulis (Mentalitas Korban itu Musuh Menulis)

Entah, sekarang ini. Makin banyak orang yang merasa jadi “korban”.

Sebut saja, mentalitas korban. Orang yang merasa keadaannya saat ini disebabkan orang lain. Orang yang gak mau evaluasi diri. Kerjanya hanya bisa menyalahkan orang lain. Atau cari alasan bahwa gue udahbenar, orang lain salah. Apapun, segala sesuatu yang terjadi pada dirinya, hanya disebabkan orang lain. Itulah mentalitas korban, bawaannya galau, gelisah dan gak terima keadaan.

Kalo hari ini, kita gak bisa nulis.

Gak perlu bertanya kenapa gue gak bisa menulis? Gak usah bilang gak punya bakat, gak punya minat untuk menulis. Terus bilang, gue mah gini aja biarin. Elo aja yang nulis ….

Mentalitas korban itu hambatan dalam menulis. Mentalitas korban itu musuhnya orang yang pengen bisa nulis.

Gue gak bisa nulis. Itulah mentalitas korban.

Gak bisa nulis dianggapnya keturunan nenek moyang. Gak bisa nulis dianggap udah dari sononya. Gak mau ikhtiar, gak mau usaha agar bisa menulis. Sayang banget ya. Manusi hidup itu punya banyaki pengalaman, punya perasaan, punya pengetahuan yang layak dibagi ke orang lain lewat tulisan. Tapi karena merasa gak bisa nulis, ya udah gak usah ditulis. Sayang banget kalo gak bisa nulis dianggap sebagai “korban” gak bisa nulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun