Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Hambalang (JKW) sampai Suramadu (SBY); Semoga Gak Salah Jurusan?

21 Maret 2016   22:08 Diperbarui: 21 Maret 2016   22:17 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah jurusan, salah milih, salah apapun deh.

Sungguh keadaan itu gak baik buat kita. Gak sehat, gak bisa move on. Orang yang salah jurusan itu ambigu. Hidupnya bias. Antara mau atau gak mau, antara berjuang atau pamrih. Kamuflase dalam hidup.

Salah jurusan, ngeri aja kalo ada orang tersenyum sama kita tapi sebenarnya dia gak senang. Ngeri aja kalo ada yang memeluk kita tanda kangen tapi punya niat jahat. Salah jurusan itu mengerikan.

Salah jurusan, salah milih, salah apapun deh.

Emang bisa terjadi pada diri siapa saja. Tinggal kita mau apa gak memperbaiki diri. Kalo sudah dipilih, cintailah dan kerjakanlah. Tapi kalo masih ada kesempatan untuk mempertimbangkan, lakukan evaluasi dan bergeraklah ke jurusan yang benar. Biar gak salah jurusan.

Sahabat, kita memang gak boleh terlena pada salah jurusan. Tapi jika salah jurusan pun belum tentu salah masa depan.

Salah jurusan gak masalah. Karena hidup adalah pilihan. Termasuk pilihan untuk mengorbankan atau dikorbankan. Pilihan untuk mau menerima atau menolak. Karena selalu ada pelajaran dari setiap “salah jurusan”.

Oke sahabat, you can when you believe - kamu bisa ketika kamu percaya. Memang penting memikirkan apa yang akan kita tinggalkan nanti. Tapi jauh lebih penting kita bergerak mau ke mana kita menuju.

Belajarlah dari setiap kesalahan ….. #BelajarDariOrangGoblok

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun