Mohon tunggu...
Syarief Budi Aji[SBA]
Syarief Budi Aji[SBA] Mohon Tunggu... lainnya -

Rakyad sejati yang golput dan ingin mewujudkan tatanan Negara adil dan makmur berdasarkan firman Tuhan. Tidak punya aji mumpung dan ikut-ikutan. Dan berkeyakinan; Bahwa manusia pilihan Tuhan berbeda dengan manusia pilihan rakyat yang cuma ikut-ikutan memilih. \r\nSumber mulya,Talisayan, Berau, KALTIM.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Andai aku jadi presiden, masa depan.

16 April 2012   07:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:33 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Andaikan aku jadi Pesiden...........Saya akan bergelar Raja Adil yang pertama bagi Bangsa Indonesia. Dan sistem Negara akan aku rubah menjadi sistem yang sangat sempurna{menurut sya lh0}. Formasi Pemerintahan yang sangat ruwet dan birokratif akan aku sederhanakan. Lembaga-lembaga Negara yang tidak begitu penting, lebih baik di hapuskan. Biar tidak terlalu banyak uang  Negara yang keluar untuk menggaji pejabat tinggi yang tidak begitu berpungsi.

Akan aku angkat dua Perdana mentri atau Maha Mentri. Yaitu Maha Mentri keadilan dan Maha Mentri kemakmuran. Dan setiap maha Mentri aku sarankan untuk membawahi sepuluh Mentri Negara. Jadi di Indonesia cukup dua puluh Mentri saja.

Di bidang hukum atau Konstitusi Negara,akan saya tawarkan kepada bangsa Indonesia untuk kembali ke Kitab suci. Supaya hukum benar-benar menjadi adil, dan tidak bisa di perjual belikan, apalagi di buat main-main.

Siapa bilang Islam, harus taat pada Alqur'an.

Siapa bilang Kristen, harus taat pada Injil.

Siapa bilang Hindu, harus taat pada Weda, dan

Siapa bilang Budha, harus taat pada Tripitaka.

Biar bangsa Indonesia, tidak menjadi bangsa amnesia.

Bilang Islam, lupa pada Alqur'an.

Bilang Kristen lupa pada Injil,

Bilang berAgama, lupa pada Kitab suci nya.

Ironis............Makanya banyak pejabat yang lupa akan janjinya sendiri. Sekali lagi ........ironis.

Lambang Negara atau bendera Negara merah putih, akan aku tawarkan kepada bangsa Indonesia, untuk di rubah warnanya menjadi putih,merah,hijau. Karena menurut pendapat saya, kata-kata berani karena suci, akan lebih baik kalau di rubah menjadi:

Sucilah dulu baru berani

Benar lah dulu baru tegas.

Dan sekali lagi, menurut pendapat saya, akan lebih baik kalau orang-orang yang berjiwa putih bisa di dudukkan di atas orang-orang merah. Artinya biar lah orang-orang yang Adil bijaksana menjadi pemimpin dan di dukung oleh orang-orang gagah berani. Artinya

Biar Indonesia di pimpin orang-orang berhati putih{lambang putih},

Di dukung oleh para prajurit yang gagah berani {lambang merah},

Maka akan timbul kedamaian, kemakmuran, dan kasih sayang  {lambang hijau}

Maka jadilah lambang Negara yang sempurna, Yaitu: Putih,merah,hijau,yang jaya.

Simbol Negara atau simbol Pemerintah atau falsafah Negara, Burung garuda; Akan saya tawarkan kepada bangsa Indonesia untuk di ganti menjadi Gambar Gapura Syurga atau Istana Syurga, yang sudah saya gambar dengan jelas. Karena saya berpendapat, burung garuda adalah burung ganas yang tidak perlu di contoh atau di jadikan falsafah. Sebagai gambaran, paruh kuat dan bengkok pada burung garuda menggambarkan; Orang-orang pemerintah yang kuat berbicara,te tapi bengkok. Atau banyak cerita tanpa fakta. Burung garuda tidak bisa membedakan mana makanan halal dan haram. Karena burung garuda itu, tau kadal di untal, lihat bangkai pun di telan nya. Ini juga menggambarkan sifat manusia yang seperti itu. Makanya tidak heran kalau di Indonesia banyak terjadi praktik kolusi atau korupsi. Karena simbol nya masih burung garuda. Cuma kelihatn gagah tapi perangai nya kurang agamis, atau memang tidak agamis. Kalau sekedar ingin memperinngati hari HUT RI 17 Agustus 1945, tidak usah di lambangkan sebagai sayap,ekor,dan bulu burung. Cukup di ingat oleh seluruh bangsa Indonesia. Sebagaimana hari-hari besar yang lain. Toh bangsa Indonesia juga tidak lupa dengan hari Pahlawan sepuluh nopember contoh nya. Hari kartini 21 april, hari sumpah pemuda 28 oktober dan lain-lain nya.

Saya rasa biar simbol Negara nya di ganti pun bangsa Indonesia akan tetap ingat dengan tgl 17 agustus 1945, sebagai hari besar bangsa Indonesia. Dari segi estestika atau keindahan seni, menurut saya, juga kurang indah. Karena seindah-indah nya burung garuda,saya yakin masih indah burung cendrawasih. Atau segagah-gagah nya burung garuda, saya yakin, juga masih gagah; Gajah. Itulah sebab nya menurut pendapat saya, bangsa Indonesia tidak perlu berfallsafah atau bersimbol pada gambar binatang. Binatang apapun nama nya.....

Di bidang Hankam, akan aku arahkan kepada segenap pemuda bangsa yang layak dan bersedia, untuk ikut bergabung menjadi prajurit. Di didik dan di bina untuk ikut serta menjaga kesatuan NKRI. Di sebar ke seluruh pelosok Negri. Termasuk kampung-kampung terpencil, harus ada markas prajurit Negara. Setiap Kampung paling sedikit harus ada sekitar 10 prajurit Negara. Dengan demikian, maka para pemuda mempunyai banyak kesempatan menjadi prajurit, dan mendapat penghasilan yang layak.  Dan secara otomatis, akan mengurangi pengangguran dan gelandangan. Dan secara otomatis pula.kejahatan yang terjadi di Kampung-kampung pedalaman, akan mudah di tangani atau di redam dengan cepat. Karena dekat dengan markas prajurit.

Di bidang pendidikan; Akan aku rubah sistem pendidikan kapitalis pragmatis seperti sekarang ini....., menjadi pendidika Nasional yang merakyat. Tidak pandang bulu dan tidak pandang sepatu. Sepanjang itu masih di sebut sebagai ana-anak bangsa Indonesia, mereka wajib di didik oleh Negara. Sebagai calon rakyat di masa yang akan datang. Tidak pandang mereka datang ke sekolah bersepatu, atau bertelanjang kaki, berbaju atau bertelanjang dada, tidak menjadi halangan bagi mereka untuk bersekolah. Jangan cuma karena miskin, tidak bisa membeli seragam, akhirnya tidak bisa masuk sekolah seperti sekarang ini. Justru kalau memang Negara mampu, semua biaya sekolah, termasuk seragam,di tanggung pemeritah atau Negara. Inilah yang saya sebut pendidikan nasional yang merakyat.

Mengenai pemberantasan korupsi; akan aku terapkan hukum adil, atau hukum Kitab suci, sesuai konstitusi Negara. Saya yakin, kalau hari ini korupsi menjadi tradisi, suatu saat nanti, siapa berani korupsi, akan aku sarankan untuk di gaji dan di nobatkan sebagai''orang besar Negara''atau orang hebat Negara seperti Phalawan. Karena kalau aku.................jadi presiden, para koruptor itu; Pagi hari akan aku suruh mandi air hangat, dan kalau perlu biar di  mandikan oleh para artis sinetron yang paling cantik di Indonesia. Kemudian di suapi makan bistik ayam atau makanan lezat kesukaan nya. Setelah itu di dandani pakai dasi dan kalung emas seberat 40 kg di lehernya{kalau tidak ada emas, besi pun jadi}. Kemudian di arak keliling kota,di nobatkan sebagai orang hebat,pemberani dan phalawan bangsa{phalawan korupsi tentunya}. Setelah puas di arak keliling kota, langsung di antar ke kubur. Karena saya yakin,para malaikat dan para bidadari juga sudah tidak sabar menanti ingin menobat kan diya sebagai phalawan kubur.

Mengenai hukum pidana atau Ham; akan aku terapkan hukum kasih,seperti yang tertera dalam Kitab suci. Semua nara pidana akan aku bebaskan. Apapun kesalahan nya. Karena Negara hanya akan membuang-buang dana untuk menghidupi nara pidana. Lebih baik di lepas bebas, kemudian di janji supaya tidak berbuat jahat lagi. Karena apabila suatu saat nanti berbuat jahat kembali,maka hukum adil akan segera menanti ...

Di bidang politik,akan saya perkenalkan dengan sistem demkorasi Kitab suci. Karena sudah lebih separuh abat bangsa Indonesia memakai sistem politik praktis. Atau suara terbanyak menang entah suara terbanyak itu di dapat dari dukungan resmi atau di dapat dari membeli.Serta mengangkat wakil-wakil rakyat untuk duduk sebagai pengembala jalan nya pemerintahan, dan merancang undang-undang Negara, serta memonitoring jalan nya pembangunan. Namun; ....Apa hasil nya. .? politik berjalan tanpa kendali. Semua orang yang sudah duduk sebagai wakil rakyat, bertujuan memperbesar partai nya sendiri {ada juga yang perut nya sendiri}. Kalau sudah besar......,otomatis akan  sangat     mudah''ngedangkrang''menjadi penguasa.Kalau sudah berkuasa....,tahun-tahun pertama sibuk mengambilkan modal, atau biaya kampanye yang sangat besar.    Tahun- tahun berikut nya....,sibuk menabung untuk membiayai atau memperbesar partainya. Tahun-tahun terakhir sibuk berkampanya kembali untuk pencalonan berikut nya. Begitu seterus nya.....,maka dari itu, Pemerintah hanya mampu membuat pondasi dan pondasi. Setiap pergantian penguasa, hanya mampu membuat pondasi pembangunan. Tidak pernah tuntas sampai titik tujuan akhir. Yaitu menciptakan suasana tenang,tentram,adil,makmur secara merata. Itulah sebab nya saya berobsesi ingin merubah para dikma; Demokrasi politik, menjadi demokrasi Kitab suci, atau demokrasi kasih. Cara nya; tidak usah ada TriAdiWisesa, atau tiga kekuasaan dalam satu Negara. Parlemen atau DPR atau legislatif tidak perlu ada. Kepolisian,kejaksaan,kehakiman,KPK atau yudikatif seharus nya menjadi pembantu pemerintah. Hanya pemerintah atau eksekutif yang memang harus ada. Karena suatu Negara yang di butuhan rakyat adalah pengatur,penata dan penguasa. Karena kebijaksanaan dan hukum negara harus di rumuskan dan di jalankan pemerintah. Kalau toh ada hakim,itu sifat nya adalah hakim agama. Karena....,menurut pendapat saya kontitusi Negara sudah seharus nya mamakai Kitab suci. Dengan tidak ada nya legislatif secara otomatis akan mengurangi kehebohan politik Negara. Dan dengan sendirinya, partai politik akan hilang dari permukaan bangsa. Tidak usah ada yang namanya DPR. Karena hanya akan membuang-buang energi dan dana yang tidak sedikit untuk menghidupi mereka. Karena kalau konstitusi Negara sudah memakai Kitab suci, otomatis tidak ada lagi pembuatan hukum atau rancangan undang-undang. Jadi ; secara otomatis pula,tidak perlu mengangkat wakil rakyat, yang tugas nya membuat undang-undang. Kalau toh rakyat tetap ingin memonitor jalan nya pembangunan, dan mengangkat wakil,maka Negara tidak usah memberi fasilitas dan gaji seperti sekarang ini. Biarlah rakyat sendiri yang menggaji wakil-wakil nya. Karena lebih baik dana besar yang di gunakan untuk keperluan DPR,di pergunakan untuk sebesar-besar nya kesejahteraan rakyat.

Lalu bagaimana caranya memilih penguasa tanpa politik...? .

Sebenar nya bangsa Indonesia harus bisa membedakan antara demokrasi dan politik. Karena pada garis besar nya; Demokrasi adalah Demos,kratos,atau kekuasaan di tangan rakyat. Sedang kan politik; Adalah teknis, atau cara mencapai tujuan. Jadi, kalau kekuasaan di tangan rakyat, mesti nya semua rakyat punya hak yang sama dalam menentukan kebijakan untuk mencapai tujuan {demokratis}. Jangan justru politik yang dominan menentukan kebijakan dan mengatur semua peraturan Negara. Karena bangsa Indonesia dari sejak pertama di cetuskan ''merdeka'' sudah bersistem demokrasi,bukan politik. Kalau toh politik memang harus ada pada Negara ''super amburadul" macam Indonesia ini, mesti nya politik harus bersumber pada Pancasila dan demokrasi. Jangan justru demokrasi yang terseret pada politik. Sehingga, seolah-olah Negara ini hanya milik orang-orang politik. Dan hanya orang-orang politik yang bisa berkuasa. Jelas ini tidak adil dan tidak sesuai dengan Pancasila, maupun demokrasi itu sendiri.

Contoh peraturan politik yang pertama; Rakyat yang cuma tamat SD, seperti saya ini tidak boleh mencalonkan diri menjadi Presiden. Ini peraturan dari mana...?. apakah ini demokratis..?. Apakah ini sesuai dengan Pancasila ...? .

Mari kita renungkan bersama;

Pancasila, sila pertama menitik beratkan pada keTuhanan, dan menghormati antar pemeluk atau pengikut Agama. Kalau lulusan SD di larang mencalonkan diri menjadi Presiden, lalu pertanyaan nya ; Tuhan yang mana yang melarang atau membuat peraturan seperti itu..?.

Sila kedua; Kemanusiaan yang adil dan beradab. Kalau memang bangsa Indonesia ini masih merasa sebagai manusia yang punya peradaban, mestinya peraturan seperti itu tidak harus ada . Karena biar cuma lulusan SD, dia juga rakyat, dia juga manusia, punya daya pikir, dan bisa jadi, Tuhan membibing nya atau memberi nya ilmu. Lalu kalau peraturan politik seperti itu tidak di rubah atau di hapus; Apakah orang-orang sekolah rendah harus terus menerus di paksa menghormati orang-orang sekolah tinggi..? sementara orang-orang sekolah tinggi tidak pernah punya rasa hormat kepada orang-orang sekolah rendah. Karena kalau orang-orang sekolah tinggi mau menghormati orang lain, atau mengerti peradaban, pasti tidak membuat peraturan seperti itu, biar di paksa setan sekalipun. Apakah peraturan politik seperti itu bisa di sebut beradab...? apakah ini moral...? apakah seperti ini masih bisa di kata gorikan sebagai manusia yang punya toleransi berAgama...? sesuai kah dengan Pancasila...?. Lalu kalau percaya masih ada Tuhan , ada pancasila. Di langgar peraturan politik, untuk apa Pancasila masih di pakai sebagai falsafah bangsa, dan untuk apa masih di perlukan Agama..? ..

Contoh peraturan politik yang kedua; Kekuasaan hanya boleh di miliki atau diduduki orang-orang partai atau orang-0rang kaya, yang bisa membeli suara. Seolah-olah kekuasaan adalah barang dagangan yang sangat mahal, dan di perebutkan banyak orang. Ini juga tidak demokratis. Karena kalau ingin mencari orang bermoral,penyaringn nya bukan lewat politik. Kalau ingin mencari orang berintelektual, penyaringan nya bukan lewat ijazah. Karena High thinking tidak sama dengan high scool. Bisa jadi, orang sekolah rendah lebih intelek di banding orang yang menggendong atau memikul ijazah. Atau orang yang di cap ''awam", atau akar rumput, ternyata lebih bermoral di banding orang-orang ahli politik. Karena Indonesia, yang di perlukan adalah orang yang bisa mensejahterakan rakyat secara adil, dan adil yang merakyat, mestinya politik yang membelenggu bangsa ini perlu di tinggalkan atau di buang jauh-jauh. Supaya demokrasi benar-benar hidup, dan pancasila betul-betul menjadi sumber hukum. Hukum yang bermoral tentu nya.Itulah sebab nya saya terobsebsi untuk menghentiikan politik. Karena politik itu pada dasar nya tiak bersumber pada Agama, tidak bersumber pada demokrasi, alias ajaran setan. Jangan Cuma mengejar kredibilitas seorang pemimpin harus orang yang sekolah tinggi,sekolah luar Negri, atau sekolah luar angkasa. Sebab sudah lama bangsa ini di pimpin orang-orang semacam itu. Tetapi tidak mampu mensejahterakan rakyat secara merata. Justru malah mereka yang menjadikan Indonesia menjadi Re setengah publik. Bukan Republik. Yang separuh di dongkrak ke atas yang lain di injak. Pegawai Negri, pengusaha, dan pejabat, bukan main di perhatikan kesejahteraan nya. Sementara para kuli bangunan,petani gurem, buruh pabrik dan nelayan-nelayan miskin, sangat sulit untuk berdiri hidup dengan layak.

Mestinya biar lah rakyat yang merasa punya nyali menjadi pemimpin, unjuk mulut. Beri kesempatan menyampaikan makalah atau obsesi nya melalui media yang sama.

Baik televisi,majalah,koran, atau apa saja. Yang penting media jangan menonjolkan salah satu figur saja. Beri porsi yang sama. Biar rakyat sendiri yang menilai figur pilihan nya tanpa pandang bulu. Agama,ijazah atau hartanya. Kalau ternyata separuh rakyat Indonesia ingin maju menjadi Presiden, lebih baik terapkan hukum adil. Yaitu barang siapa 5 tahun kedepan tidak mampu membuat tanda-tanda perubahan, kearah yang lebih baik, maka terapkan hukum'' mati'' bagi dia. Karena kalau tidak di terapkan hukum seperti itu, maka orang-orang kaya akan berusaha membeli suara dan berkuasa. Tujuan nya hanya untuk memperkaya diri, keluarga atau partai nya saja. Atau hanya untuk coba-coba, dan mempermainkan rakyat yang sudah sangat berharap perubahan yang lebih baik . Lagi pula, kalau hukum adil seperti itu tidak di terapkan, maka politik akan terus berjalan dan di manfaatkan oleh orang-orang kelas ''abal-abal'' untuk berkuasa.

Perubahan berokrasi ekonomi; akan aku arah kan pada sistem ekonomi yang bersumber pada kitab suci. Contoh.....

1.  Pajak yang sekarang menjadi sumber pendapatan Negara,akan lebih baik di hapuskan saja. Sebagai ganti nya adalah zakat. Supaya orang yang mau mengeluarkan hartanya untuk Negara, tidak terikat oleh hukum produk DPR. Tetapi dengan kesadaran firman. Ini akan berdampak pada keikhlasan pembayar zakat. Dan sekaligus akan mengurangi penyalah gunaan uang zakat tersebut. Sebab biasa nya......., orang lebih berani menyelewengkan uang pajak, daripada uang zakat. Sebab biasa nya pula..., para pengurus zakat adalah orang-orang yang mengerti firman dan mentaati nya. Sedangkan pengurus pajak..... he he he, no komen.

2.  Sistem swasta nisasi yang hampir menguasai seluruh kepentingan Negara, akan lebih baik kalau di kembalikan pada genggaman Negara. Seperti sekolah swasta, rumah sakit swasta, pertambangan swasta, perkebunan swasta, dan hampir semua produksi sandang, pangan, papan,hiburan,telekomunikasi bahkan penyaluran kondum pun semua di tangani swasta. Ini menurut pandangan kami, sangat berbahaya bagi kepentingan ekonomi rakyat. Karena akan berdampak pada kesenjangan sosial. Karena kalau sesuatu kepentingan sudah di tangani swasta, otomatis kewenangan pemerintah menangani masalah tersebut hanya separuh nya saja. Atau bahkan lepas tangan. Sebagai contoh;

A. Bila ada buruh pabrik menuntut kenaikan gajih atau tambahan kesejahteraan , orang-orang pemerintah hanya plonga-plongo saja. Tidak bisa mengambil keputusan pasti. Paling-paling hanya menjadi moderator. Karena keputusan final berada di tangan pemilik pabrik.

B. Kalau harga sembako naik; orang-orang pemerintah cuman kelihatan nya saja sibuk banget, tapi tidak bisa berbuat banyak. Karena semua harga di tentukan yang punya produk. Lama-kelamaan kalau sistem seperti ini di biarkan terus berjalan, bukan tidak mungkin jabatan pemerintahan pun bisa di lelang atau di swastakan.

Itulah sebab nya; saya menawarkan sistem baru bagi bangsa ini, supaya swastanisai sedikit agak di redam. Supaya pemerintah punya kewenangan penuh menentukan kebijakan ekonomi atau kesejahteraan rakyat. Tanpa campur tangan para derektur atau direksi perusahaan. Karena pada dasar nya, masyarakat saat ini menunggu perubahan kesejahteraan. Adil makmur secara merata. Jangan terlalu jauh perbedaan atau kesenjangan ekonomi. Soal sistem yang di pakai pemerintah liberal atau sentral, vertikal atau diagonal, itu sebenar ya tidak terlalu penting bagi rakyat. Tapi yang perlu di ingat; Sistem liberal yang sudah lama di pakai pemerintah selama ini, belum mepan mensejahterakan rakyat secara seimbang. Malah di manfaatkan kaum kapitalis untuk menguasai perekonomian Negara....

Di bidang infrastruktur, akan aku sarankan dan arahkan untuk memperjelas keseimbangan pembangunan antara timur-barat,utara dan selatan. Mengengingat pulau jawa termasuk madura,bali,dan sumatra yang merupakan bagian barat dan selatan Indonesia sudah sangat maju, maka Indonesia masa depan harus memperhatikan bagian timur dan utara. Terutama pulau papua,halmahera,kepulauan maluku dan kalimantan. Ini bukan berarti sulawesi, nusa tenggara, BABEL dan lain-lain nya tidak di bangun. Semua perlu di bangun,Cuma setrata perimbagan nya perlu di pertimbangkan secara matang. Karena kalau di daerah yang padat penduduk membangun jalan sepanjang 10 KM,sudah bisa di nikmati oleh 1000 KK lebih penduduk,tetapi untuk daerah pedalaman,kalimantan umpamanya, untuk menjangkau 1000 KK penduduk harus di bangun jalan sepanjang 20 atau 30 KM. Berarti memerlukan dana 3 atau 4 kali-lipat di banding membangun di daerah yang padat penduduk. Lalu apa kegunaan nya bagi bangsa Indonesia.....? secara sepontanitas membangun seperti itu kanya nya hanya akan membuang-buang dana. Karena banyak membangun di daerah -daerah kosong. Tetapi sebenarnya ini justru akan mempercepat perkembangan daerah-daerah terpencil. Karena dengan adanya pembangunan infrasetruktur yang baik di dareah-daerah tersebut secara otomatis akan berdampak:

1.      Membuat masyarakat yang tinggal di daerah tersebut akan menjadi tenang. Karena di daerah pedalaman pada umum nya orang-orang masih suka tinggal berpindah-pindah mencari tempat yang di anggap baik.

2.      Mengurangi orbanisasi, atau malah orang kota akan datang untuk berkurbanisasi.

3.      Mempermudah pelayanan pemerintahan pada masyarakat terpencil.

4.      Mempersiapkan daerah industri baru,yang jauh dari kepadatan penduduk. Supaya suatu saat nanti tidak terjadi penumpukan penduduk seperti yang terjadi di kota-kota besar saat ini. Karena hampir semua industri berada di kota-kota besar

Jadi indonesia masa depan sebenar nya sudah bisa di konstruksi dan di pandang dari sekarang. Sebagai Negara yang penduduk nya menyebar merata di seluruh kepulauan Nusantara secara berimbang. Dengan fasilits pembangunan yang bagus. Di pimpin oleh seorang Raja tau Presiden yang adil bijaksana.

Bendera Negara putih,merah,hijau berkibar dengan gagah.

Gambar gapura syurga sebagai gambar pancasila dan sebagai falsafah bangsa terpampang    megah di setiap gedung pemerintah.

Para pejabat pemerintah atau para pegawai dengan tulus ikhlas melanyani masyarakat dengan senyuman   ramah. Semua pada taat pada hukum kitab Suci. Tidak ada lagi yang ingin atau berani korupsi. Atau tidak ada yang ingin kaya sendiri. Karena semua menyadari, bahwa hidup ini hanyalah belajar. Belajar untuk hidup kelak di Akhirat. Inilah hikmat dari Kitab suci sebagai konstitusi Negara.

Tidak ada lagi rakyat miskin yang menjerit karena  kelaparan,

Tidak bisa menyekolahkan anak, sulit mendapat pekerjaan, sulit mengurus KTP,akta nikah, akta kelahiran, akta tanah, dan surat-surat lainya. Karena semua akan di layani di kampung-kampung oleh petugas-petugas pemerintah dengan tulus. Tanpa di pungut biaya sedikit pun, tidak perlu lagi mengurus di kabupaten sepeti saat ini. Sekolah-sekolah gratis,rumah-rumah sakit gratis,pelayanan KB gratis,ingin menjadi PNS gratis,ingin menjadi prajurit juga gratis. Orang-orang jumpo, anak-anak autis,orang-orang cacat akut,semua di pelihara Negara dengan layak. Rakyat yang tidak punya tempat tinggal, di bantu dan di arahkan pemerintah untuk menempati perumahan-perumahan baru, yang di persiapkan melalui program transmigrasi layak huni yang mapan,di seluruh pulau-pulau di Nusantara. Bumi, tanah dan air di kuasai oleh Negara,dan di kelola oleh putra-putra bangsa, di gunakan untuk kemkmuran rakyat dan membangun Negara secara merata. Kemudian pemerintah akan terus mengembangkan berbagai industri penunjang kemakmuran.

Baik industri pertanian,perhubungan udara, darat dan laut, industri pertahanan,properti,maupun industri electronica. Semua di tujukan guna mencukupi kebutuhan rakyat atau Negara. Semua orang akan tersenyum ramah baik pejabat atau pun rrakyat. Saling menyayangi dan mengasihi karena semua merasakan nikmatnya hidup bernegara.

Semoga jayalah Indonesia ku.........................!!!

Kalau memang bukan aku yang menjadi pilot perwujutan Indonesia adil dan makmur, semoga ada orang lain yang segera datang mewujudkan nya. Karena sekali lagi saya berkata..........., sebenarnya rakyat sudah sangat bosan dengan sistem seperti sekarang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun