Mohon tunggu...
M Syarbani Haira
M Syarbani Haira Mohon Tunggu... Jurnalis - Berkarya untuk Bangsa

Pekerja sosial, pernah nyantri di UGM, peneliti demografi dan lingkungan, ngabdi di Universitas NU Kal-Sel

Selanjutnya

Tutup

Money

Pertarungan Masa Depan HIPMI

15 September 2019   01:21 Diperbarui: 15 September 2019   01:28 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abdul Latief, Pendiri dan Ketua Umum Pertama HIPMI

HIPMI, singkatan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, adalah organisasi pengusaha muda. Kini mereka sedang mengadakan aruh ganal (aktivitas akbar), Musyawarah Nasional ke-XVI. Ini Munas strategis. Kenapa? 

Karena tak lama setelah memenangi Pilpres lalu, presiden terpilih, Joko Widodo, menghadiri acara Buka Puasa HIPMI. Saat sambutan, ia mengucapkan kata yang cukup mengejutkan. 

Jokowi akan merekruit menteri berusia di bawah 30 tahun. Katanya : "saya melihat-lihat adinda Bahlil ini kelihatan cocok jadi menteri. Saya lihat dari samping, saya lihat dari atas ke bawah, cocok ini kelihatannya" papar Jokowi yang disambut sorakan dan tepuk tangan aktivis HIPMI tersebut.

Bagi Jokowi, kabinet yang akan disusunnya nanti adalah kabinet kerja. Maka itu diperlukan figur yang tak ragu-ragu. Siap mengekskusi. Tentu dengan visi yang jauh ke depan. 

Mengingat statement Jokowi ini dikemukakan di depan aktivis HIPMI, maka rating organisasi pemuda itu pun naik drastis. Kandidat Ketua Umum pun bermunculan, dengan faksi-faksi yang juga serba beragam, paling tidak secara komunitas dan ideologis. 

Sekarang sudah terlihat, mereka yang akan maju ini pun berdiametril yang sama, atau erat, setidaknya ada pertalian antara mereka yang dulu aktiv saat pilpres, dengan kelompok-kelompok yang kini beramai-ramai ikut memperebutkan kepemimpinan HIPMI.

Munas HIPMI sendiri sudah dibuka resmi oleh Presiden Jokowi, Senin lalu. Sedikitnya ada 4 figur yang akan bertarung. Masing-masing, sesuai hasil nomor undian, Bagas adhadirgha (Ketua bidang Luar Negeri dan Pariwisata BPP HIPMI) nomor urut 1, Ajib Hamdani (Wakil Bendahara Umum BPP HIPMI) nomor urut 2, Akbar Buchari (Mantan Ketum BPD HIPMI Sumut) nomor urut 3, serta Mardani H Maming (Mantan Bupati Tanah Bumu dan Ketua APKAS) nomor urut 4. Siapa nantinya yang akan jadi pemenang, hari ini Minggu 15 September 2019 merupakan hari penentuan. Barangkali, paling tidak Minggu dini hari nanti, pimpinan HIPMI yang baru sudah bisa difinalkan.

Menghasilkan Banyak Tokoh

HIPMI, sejak didirikan tahun 1972, sudah menghasilkan banyak tokoh. Periode pertama (1972-1973) dipimpin Abdul Latief, yang era Soeharto menjadi Menteri Tenaga Kerja. Periode ke-2 dan ke-3 (1973-1077, 2 periode) Siswono Yudhohusodo, politisi kawakan. 

Periode ke-4 (1977-1979) Abu Rizal Bakrie (belakangan Menjadi Ketum Partai Golkar). Periode ke-5 (1979-1983) Pontjo Sutowo, politisi kawakan. Periode ke-6 (1983-1986) Agung Laksono (pernah jadi Menko Kesra). Periode ke-7 (1986-1989) Sharif Cicip Sutardjo (pernah jadi Menteri kelautan). 

Periode ke-8 (1989-1992) Bambang Riyadi Soegomo , politisi kawakan. Periode ke-9 (1992-1995) Adi Putra Darmawan Tahir, politisi kawakan. Periode ke-10 (1995-1998) Bambang Wiyogo Atmodarminto, politisi kawakan. Periode ke-11 (1998-2001) Haryadi B Sukamdani, politisi kawakan. Periode ke-12 (2001-2005) Muhammad Luthfi (pernah menjadi Dubes RI di Jepang). 

Periode ke-13 (2005-2008) Sandiaga Uno, mantan Cawapres Prabowo. Periode ke-14 (2008-2011) Erwin Aksa, keluarga besar Wapres RI HM Yusuf Kalla. Periode ke-15 (2011-2014) Raja Sapta Oktohari, anak Ketua DPD RI Osman Sapta Odang. Periode ke-16 sekarang, 2014-2019, Bahlil Lahadalla, mantan seorang aktivis mahasiswa (HMI). 

Munas HIPMI 2019, dibuka Jokowi (foto : Republika)
Munas HIPMI 2019, dibuka Jokowi (foto : Republika)
Siapa yang akan meneruskan estapita BPP HIPMI, akan ditentukan hari ini. Mengingat posisinya sangat strategis, karena sudah diincar Jokowi untuk direkruit menjadi menteri, tentu saja Ketua Umum BPP HIPMI ini menjadi rebutan dahsyat. 

Kebetulan semua Ketua Umum HIPMI sebelumnya rata-rata menjadi tokoh nasional pasca mimpin HIPMI, walau dengan konstelasi berbeda. Periode pertama hingga ke-11, umumnya menjadi kader Golkar, karena selama ini via orpol itulah karir seseorang bisa berkembang. Pasca reformasi, tokoh HIPMI tak otomatis menjadi aktivis Partai Golkar, parpol penerus Golkar. 

Sebutlah Muhammad Luthfi, Sandiaga Uno, Raja Sapta dan Bahlil, rata-rata tak otomatis berkorelasi karirnya dengan Golkar. Kecuali Erwin Aksa, yang memang secara geneologis politis, rata-rata berkorelasi dengan Golkar. 

Tetapi pecah kongsinya Erwin dengan Golkar, karena yang bersangkutan mendukung Mr. Prabowo dalam Pilpres yang lalu, bisa saja Erwin bikin sejarah baru dari Keluarga Besar Yusuf Kalla. Erwin bisa saja mengikuti jejak Syahrul Yasin Limpo (orang Bugis yang selalu umumnya taat berada di bawah payung Golkar), ikut partai politik lain, selain Partai Golkar.  

Mengembangkan Entrepreneurship

Menurut Abdul Latief, Pendiri dan sekaligus Ketua Umum pertama BPP HIPMI, harapan besar pendirian HIPMI ini adalah untuk mencetak enterpreneur muda di negeri ini. 

Dalam bukunya HIPMI 45 Tahun, Latif berujar : "HIPMI tidak muncul tiba-tiba dari sebuah ruang hampa. Ia adalah wujud dari perjalanan panjang, gagasan besar yang nyata, dan cita-cita mulia. 

Dipicu, dan dipicu oleh kegelisahan anak bangsa tentang ironi negeri tercinta. Memang sudah merdeka, tapi mereka belum kunjung menjadi tuan rumah di negeri sendiri". Maka itulah, tambah Latief, cita-cita mulia enterpreneur nasional, yang harus diturehkan melalui HIPMI.

Untuk meneruskan gagasan tersebut, Munas BPP HIPMI kali ini oleh Ketua Umumnya Bahlil Lahadalia akan melahirkan 3 keputusan besar. Pertama, rekomendasi pada pemerintah agar pembangunan infrastruktur dalam 5 tahun terakir menjadi fondasi dasar pertumbuhan ekonomi kawasan juga untuk pemerataan pembangunan. Diungkapkan, sampai 2014 lalu jumlah pengusaha baru 1.6 %. 

Kini  sudah tumbuh menjadi 3.1 %. Ini positif, SDM kita membaik. Sayangnya, kebanyakan pengusaha yang lahir dari kelompok menengah saja, belum ada penambahan umur  menjadi konglomerat. Karena itu rekomendasinya bagaimana pertumbuhan ekonomi dan pemerataan itu mampu melakukan regenerasi konglomerat.

Kedua, Munas HIPMI ini juga diarahkan pada pengembangan enterpreneurship. HIPMI harus merumuskan dan menyesuaikan diri dengan organisasi yang sedang berevolusi untuk selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman. 

Maka itu HIPMI harus mampu menciptakan lapangan kerja, menjadi enterpreneur yang nasionalis, dan komitment dengan keutuhan bangsa. Ketiga, terkait dengan figur ketua umum. HIPMI harus dipimpin oleh orang yang memiliki kapasitas, integritas, baik dalam konteks intelektual enterpreneurship mau pun dalam konteks intelektual leadership. Ketiga hal menjadi diterminant pertarungan institusi HIPMI di masa depan.

Siapa yang pantas? Tentu peserta munas lah yang bisa merasakannya. Masing-masing kandidat sudah bisa dibaca track record-nya. Bisa dibaca visi misi-nya. Dari 4 yang tadinya siap bertarung, kini tinggal 3, masing-masing Bagas, Ajib dan Mardani. 

Sebagai warga banua, secara subyektif, saya melihat Mardani punya peluang besar. Dengan track recordnya selama ini ada nilai plus yang dimiliki pengusaha muda asal banua ini. 

Bahwa (terkadang) ada something, mungkin, yang masih perlu disempurnakan ke depan. Sejalan dengan penambahan usia dan experieance ke depan, termasuk di HPMI khususnya, tentu sangat besar makna dan penempaan bagi seorang Mardani dalam konteks berbangsa, bermasyarakat, dan bernegara. Selamat buat tokoh-tokoh pengusaha muda, sukses para aktivis HIPMI. Salam Indonesia, Salam Nusantara ... !!!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun