Kedua, Munas HIPMI ini juga diarahkan pada pengembangan enterpreneurship. HIPMI harus merumuskan dan menyesuaikan diri dengan organisasi yang sedang berevolusi untuk selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman.Â
Maka itu HIPMI harus mampu menciptakan lapangan kerja, menjadi enterpreneur yang nasionalis, dan komitment dengan keutuhan bangsa. Ketiga, terkait dengan figur ketua umum. HIPMI harus dipimpin oleh orang yang memiliki kapasitas, integritas, baik dalam konteks intelektual enterpreneurship mau pun dalam konteks intelektual leadership. Ketiga hal menjadi diterminant pertarungan institusi HIPMI di masa depan.
Siapa yang pantas? Tentu peserta munas lah yang bisa merasakannya. Masing-masing kandidat sudah bisa dibaca track record-nya. Bisa dibaca visi misi-nya. Dari 4 yang tadinya siap bertarung, kini tinggal 3, masing-masing Bagas, Ajib dan Mardani.Â
Sebagai warga banua, secara subyektif, saya melihat Mardani punya peluang besar. Dengan track recordnya selama ini ada nilai plus yang dimiliki pengusaha muda asal banua ini.Â
Bahwa (terkadang) ada something, mungkin, yang masih perlu disempurnakan ke depan. Sejalan dengan penambahan usia dan experieance ke depan, termasuk di HPMI khususnya, tentu sangat besar makna dan penempaan bagi seorang Mardani dalam konteks berbangsa, bermasyarakat, dan bernegara. Selamat buat tokoh-tokoh pengusaha muda, sukses para aktivis HIPMI. Salam Indonesia, Salam Nusantara ... !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H